Viral video rombongan tentara menuju bandara amankan Habib Rizieq dan bertakbir. [@JIMsihombing / Twitter]


Jakarta, SNC - Anggota Kompi A Yonzikon Kodam Jaya, Kopda Asyari Tri Yudha yang merekam video dan takbir saat menjalankan tugas mengamankan kedatangan Habib Rizieq dijatuhi sanksi dan sanksi ini didasarkan pada aturan hukum disiplin militer.


Beberapa jam menjelang kepulangannya, beredar sejumlah video mengenai pengamanan yang dilakukan aparat TNI dan Polri berjumlah ratusan personel di Bandara Soekarno Hatta.


Selain itu muncul pula video perjalanan para personel TNI yang menggunakan truk disertai pernyataan seseorang yang menggemakan takbir.


Ini seperti yang dibagikan oleh akun @JIMsihombing. Lewat video yang diunggahnya itu ia pun meminta klarifikasi mengenai informasi yang disampaikan di video tersebut


"Ga salah dengar nih? @DivHumas_Polri @CCICPolri @Puspen_TNI @Dennysiregar7 @digeeembokASLI @HMSoeharto1921," tulisnya.


Dalam video tersebut tampak sejumlah tentara berbaret hijau tengah menaiki truk yang tengah berjalan.


Di antara rombongan tersebut muncul suara yang menyebut sedang dalam perjalanan menuju bandara Soekarno Hatta. Tak hanya itu suara tersebut juga menyebut kami bersamamu Imam Besar Habib Rizieq Shihab disertai dengan pekikan takbir.


"On the Way Bandara. Persiapan pengamanan Imam Besar Habib Rizieq Shihab. Kami Bersamamu Imam Besar Habib Rizieq Shihab, takbir, Allahu Akbar!"


Video itu pun mencuri perhatian netizen. Tak sedikit yang sangsi terhadap kebenaran video itu, "Dubbing ini mah. Diduga kuat begitu, liat aja semua tanpa reaksi," kata Prasetya.


"Dubbing, perlu diusut pelakunya," kata Gregorius.


"Dubbingnya kasar banget...dan ngawur, itu kan bawah rel kampung melayu..bukan arah bandara," ungkap NKRI Saklawase.


"Baru tahu kalau itu arah ke bandara, ini kan arah dari kampung melayu menuju ke pasar senen. Anggap aja video lucu2an..halu," kata Dwi oktariyadi.


"Nah lo..perlu diusut dengan dubbing kek gini segitunya pengen dianggep tp nggak nyadar melecehkan kesatuan @Puspen_TNI," kata Zhibung.


"Dubbing? lihat reaksi yang lain anteng aja. Perlu diusut oleh TNI pembuat video dan penyebarnya," tambah Akunto. (suara)


Label:

SancaNews

{picture#} YOUR_PROFILE_DESCRIPTION {facebook#YOUR_SOCIAL_PROFILE_URL} {twitter#YOUR_SOCIAL_PROFILE_URL} {google#YOUR_SOCIAL_PROFILE_URL} {pinterest#YOUR_SOCIAL_PROFILE_URL} {youtube#YOUR_SOCIAL_PROFILE_URL} {instagram#YOUR_SOCIAL_PROFILE_URL}
Diberdayakan oleh Blogger.