Jakarta, SNC — Ketua Satgas Covid-19 Kabupaten Tangerang, Hery Heryanto, mengatakan ditemukannya sejumlah indikasi pelanggaran protokol kesehatan Covid-19 oleh jemaah yang hadir Haul Syeh Abdul Qadir Jailani di Pondok Pesantren Al-Istiqlaliyyah, Kampung Cilongok. Desa Sukamantri, Kecamatan Pasar Kemis, Kabupaten Tangerang. , Minggu, 29 November 2020.
"Semua yang hadir terlihat membawa masker, tapi ada yang di dagu, jaga jarak juga sulit diterapkan karena ramainya orang," ujar Hery kepada Tempo, Senin 30 November 2020.
Panitia penyelenggara dan semua elemen yang terlibat dalam acara itu, kata Hery telah membuat tanda silang untuk menjaga jarak sepanjang 60 sentimeter. "Tapi pada bergeser (tanda silang)," kata Hery yang juga Asisten Daerah I Pemerintah Kabupaten Tangerang.
Hery mengakui jumlah orang yang hadir di Haul Syeh Abdul Qadir Jailani di Pondok Pesantren Al-Istiqlaliyyah itu di luar perkiraan. Sejak jauh hari pihak pesantren telah mengimbau agar para jamaah tidak datang ke acara itu karena pandemi Covid-19. Sehingga Haul tahun ini dilakukan secara virtual melalui streamin di kanal you tube dan disiarkan langsung di TV Banten.
Penyelenggara, kata Hery, juga telah membatasi jumlah tamu yang hadir yaitu 1.500 orang yang terdiri 1.200 para santri dan 300 dari pihak keluarga. Namun, tamu yang tak diundang dari berbagai wilayah terus berdatangan hingga 4-5 ribu orang. "Kami perkirakan 4-5 orang datang tanpa undangan dan mereka berkumpul di luar pesantren," kata Hery.
Para undangan diberi kartu pas untuk bisa masuk ke dalam pesantren pimpinan Abuya Uci itu." Akses masuk dibatasi, jumlah yang datang juga sudah sangat terbatas."
Jika dibandingkan pada haul tahun lalu, jumlah jamaah yang hadir jauh menyusut. "Tahun tahun sebelumnya bisa 200 ribu orang.”
Acara yang dihadiri Gubernur Banten, Kapolda Banten ini, menurut Hery, dijaga lebih dari 800 personel. " 250 di antaranya petugas Satuan Covid-19," kata Hery.
Seluruh elemen seperti Pemerintah Kabupaten Tangerang, Polres Kota Tangerang, Danramil hingga pengelola pesantren telah melakukan sosialisasi dan terus mengimbau agar para jamaah yang hadir menerapkan protokol kesehatan. "Fasilitas cuci tangan, hand sanitizer disediakan di lokasi.” Ia menilai secara umum acara ini sukses meski sebagian peserta tidak bermasker. [*]