Jakarta, SNC — Gubernur Maluku bersama Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) dan sejumlah tokoh agama mengeluarkan pernyataan terkait reaksi umat Islam terhadap demonstrasi pembakaran foto Habib Rizieq Shihab (HRS) oleh sekelompok pemuda, atas nama Indonesia Timur di Jakarta yang menyebabkan Pemerintah Provinsi Maluku dan Tokoh Agama mengambil sikap.
Dalam pernyataan sikap yang dibacakan oleh Gubernur Maluku, Murad Ismail, mengimbau agar masyarkat maluku tidak terpancing dengan demonstrasi yang dilakukan di Jakarta.
Berikut pernyataan sikap Pemprov Maluku yang dibacakan Gubernur Maluku Murad Ismail:
Pernyataan sikap pemerintah provinsi Maluku dengan pimpinan ummat beragama. Mencermati demonstrasi beberapa waktu lalu yang mengatasnamakan perwakilan Indonesia timur, khususnya Maluku, terhadap kedatangan Imam besar FPI, Habib Rizieq Shihab, maka pemerintah provinsi maluku bersama Forkopimda dan tokoh-tokoh agama, Ketua Majelis Agama Indonesia provinsi Maluku, Ketua Gereja Protestan Maluku, Keuskupan Ambon, Ketua Hindu Darma Indonesia menyatakan sikap sebagai berikut:
Kondisi Ambon provinsi Maluku, aman namun terhadap kondisi tersebut mengidentifikasi sejak dini dan pergerakan masyarakat untuk merespon peristiwa tersebut.
Warga Maluku menjunjung tinggi toleransi ummat beragama, oleh sebab itu masalah yang terjadi di Jakarta hendaknya disikapi profesional, dan kita di Maluku jangan terpancing untuk membuat hal hal yang nantinya merugikan kita sendiri. percayakan kepada aparat keamanan dan tokoh agama untuk menyelesaikan masalah tersebut.
Pimpinan ummat beragama hendaknya memberikan nasihat yang sejuk dan produktif terhadap umatnya agar tidak terpengaruh dengan provokasi dari orang-orang tertentu yang tidak bertanggung jawab. Aparat keamanan hendaknya bertindak mengungkapkan aktor intelektual demo tersebut.
Sebelumnya, pemuda muslim Maluku di Kota Ambon mengecam aksi pembakaran foto Imam Besar Front Pembela Islam (FPI). Habib Rizieq Shihab yang dilakukan oleh sekelompok preman di Jakarta beberapa waktu lalu.
“Kami muslim Maluku Kota Ambon, dengan ini mengecam dan mengutuk keras, atas tindakan provokasi, pembakaran foto dan pelecahan Imam besar kami di Jakarta oleh preman langkuas murahan,” ujar salah seorang dari mereka seperti yang terlihat dalam video yang beredar di jagat maya Facebook pada Ahad (22/11).
Dikatakan bahwa, para preman yang melakukan demonstrasi dan membakar foto HRS agar tidak membawa-bawa masyarakat maluku dan Indonesia Timur pada umumnya.
“Kami mengingatkan kepada preman-preman langkuas murahan untuk tidak mengatasnamakan masyarakat maluku dan Indonesia timur. Atas demo dan tindakan yang kalian lakukan,” ujarnya. []