Presiden Jokowi meminta jajarannya bekerja lebih keras dalam penanganan pandemi, utamanya menyeimbangkan gas dan rem antara penanganan saat memimpin ratas di Istana Merdeka, Jakarta, Senin (24/8/2020). (Kementerian Sekretariat Negara)


Jakarta, SNC - Presiden Joko Widodo (Jokowi) perintahkan menterinya untuk vaksin virus corona mandiri atau berbayar dengan harga yang terjangkau dan arahan ini diberitahukan dari awal kepada seluruh anak buahnya, kemudian Jokowi mengatakan harga vaksin harus dihitung atau dikalkulasi secara rinci lalu disiapkan dari sekarang.

 

"Ini juga pengenaan harga biaya pelaksanaan vaksinasi mandiri harus dihitung, dikalkulasi dengan cermat. Sejak awal saya minta harganya terjangkau," ucap Jokowi dalam pembukaan rapat terbatas secara virtual, Senin (26/10).

 

Namun, Jokowi tak menjelaskan lebih lanjut berapa harga ideal untuk satu dosis vaksin virus corona. Hal yang penting katanya, semua dikomunikasikan ke publik secara gamblang.

 

"Proses vaksinasi ini akan berjalan dan dilakukan bertahap. Hal ini perlu dijelaskan secara jelas dan gamblang ke masyarakat," ujar Jokowi.

 

Selain harga, Jokowi juga mengingatkan jajaran menterinya agar memaparkan ke publik terkait kelompok masyarakat mana saja yang akan mendapatkan vaksin virus corona pertama kali. Nantinya, distribusi vaksin akan dilakukan dengan dua cara, yakni gratis dan berbayar.

 

Untuk itu, ia meminta anak buahnya untuk membuat jadwal vaksinasi secara detail. Jokowi juga mengingatkan agar proses vaksinasi memperhatikan ketersediaan sarana dan prasarana di lapangan.

 

"Jalur distribusi pemberian vaksin yang akan digunakan per wilayah, daerah, ini kapan. Saya minta detail. Daerah ini kapan, siapa yang dapat, siapa yang gratis, siapa yang bayar, semuanya harus direncanakan, dipersiapkan dengan detail," tegas Jokowi.

 

Sebelumnya, vaksin berbayar akan berada di bawah komando Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN).

 

Sementara, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menyatakan distribusi vaksin virus corona secara mandiri akan dikelola oleh PT Bio Farma (Persero). Nantinya, pemerintah akan memberikan arahan kepada perusahaan pelat merah itu dalam mendistribusikan vaksin virus corona.

 

Airlangga bilang pemerintah belum bisa memberikan kepastian kapan tepatnya vaksinasi akan dilakukan. Pasalnya, Bio Farma masih melakukan uji klinis tahap 3.

 

Selain itu, proses distribusi juga baru akan dilakukan setelah ada sertifikasi dari Badan Pengawasan Obat dan Makanan (BPOM). Namun, Airlangga tak menjelaskan lebih lanjut berapa lama proses sertifikasi akan berlangsung. [*]


Label:

SancaNews

{picture#} YOUR_PROFILE_DESCRIPTION {facebook#YOUR_SOCIAL_PROFILE_URL} {twitter#YOUR_SOCIAL_PROFILE_URL} {google#YOUR_SOCIAL_PROFILE_URL} {pinterest#YOUR_SOCIAL_PROFILE_URL} {youtube#YOUR_SOCIAL_PROFILE_URL} {instagram#YOUR_SOCIAL_PROFILE_URL}
Diberdayakan oleh Blogger.