Kondisi
mobil petugas BNN Deliserdang ringsek/Net
Sumut, SNC –Ratusan orang melakukan penyerangan
terhadap 11 petugas Badan Narkotika Nasional (BNN) Kabupaten Deli Serdang yang
sedang melakukan penggerebekan di rumah terduga bandar narkoba di Desa Regemuk,
Kecamatan Deli Serdang, Sumatera Utara, Kamis (6/8) pagi.
"Betul (kejadian penyerangan) kemarin pagi jam 10,"
kata Kepala BNN Deli Serdang, Safwan Khayat kepada cnnindonesia melalui
sambungan telepon, Jumat (7/8).
Safwan menjelaskan penggerebekan dilakukan di rumah terduga
bandar berinisial IP. Katanya, IP adalah salah satu dari empat buron kasus
pengedaran narkoba pada 2019. Tiga orang lain telah ditangkap.
"Kejadiannya diawali 2019 bulan Desember. Kami
mengadakan penangkapan di Desa Regemuk. Tertangkap 3 orang tersangka, 1
melarikan diri," tutur Safwan.
Ia berkata tiga buron yang tertangkap itu telah diproses
hukum. Mereka dikirim ke kejaksaan dan telah melalui tahap persidangan. Petugas
BNN pun lanjut memburu IP.
Setelah menyelidiki keberadaan IP, petugas BNN merencanakan
penggerebekan di sebuah rumah yang diduga kediaman IP, Kamis kemarin.
Saat penggerebekan IP tidak ada di sana. Kendati demikian,
petugas BNN menemukan sejumlah barang bukti yakni empat paket sabu-sabu dari
Tempat Kejadian Perkara (TKP).
Safwan bercerita saat penggerebekan ada satu orang tua yang
berada di luar TKP, mengaku sebagai ayah IP. Orang tua tersebut memaksa masuk TKP. Insiden pun terjadi.
Orang tua tersebut terjatuh saat mencoba memasuki rumah yang sedang digerebek, "Jatuh orang tua itu, ada warga yang keberatan. 'Kenapa
sampai jatuh orang tua itu?'" katanya.
Dalam situasi tersebut, Safwan menuturkan ada yang melakukan
provokasi. Petugas BNN dituding melakukan tindakan kekerasan terhadap
orang tua. Warga yang berkumpul mulai ribut. Sebagian mereka berteriak,
menuding-nuding petugas BNN.
"Warga berteriak, 'bohong, rekayasa, itu barang buktinya
gula bukan sabu-sabu'," kata Safwan menirukan teriakan warga di TKP.
"Jadi dikira kami, BNN, enggak bisa bedakan gula dan
sabu," imbuh Safwan.
Warga yang simpati terhadap orang tua itu selanjutnya
menyerang para petugas. Satu mobil BNN rusak berat akibat serangan warga. Namun
para petugas selamat dan tidak mengalami luka apa-apa.
Meski mendapat serangan dari warga, Safwan menyebut petugas
BNN berhasil menyelamatkan sejumlah barang bukti dari TKP.
Adapun kasus penyerangannya sudah ditangani polisi. Ada dua
orang ditangkap dalam insiden penyerangan ini, yakni kepala dusun dan satu
warga.
Safwan mengungkap sejak awal Desa Regemuk memang berstatus
zona merah narkoba.
Ada dugaan, warga dibayar oleh IP untuk menyerang petugas
BNN. Namun Safwan mengaku tidak bisa memastikan dugaan itu. Ia menyerahkan
penyelidikan lebih lanjut kepada polisi setempat.
Ia juga membantah petugasnya melakukan tindak kekerasan
terhadap orang tua yang mengaku sebagai ayah IP.
Dia bilang sebelum orang tua itu masuk, petugas sudah
menjelaskan prosedur olah TKP. Kata dia, dalam prosedur tidak diperbolehkan
orang lain masuk selain yang berwenang.
Ia lantas mengingatkan IP agar segera menyerahkan diri. BNN,
kata Safwan, akan terus melakukan pencarian, "Cepat atau lambat IP akan
segera tertangkap," ujar Safwan. (sanca)