Ridwan Kamil menerangkan tentang persiapan dirinya mengikuti uji klinis vaksin Covid-19, sinovac asal Tiongkok, kepada Kompas.com Rabu (5/8/2020)


Cirebon, SNC – Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil menyampaikan dirinya siap menjadi salah satu relawan uji klinis vaksin sinovac Covid-19, Rabu (5/8/2020).

Dia akan segera menjalani tes kesehatan serta penyesuaian sejumlah agenda kegiatan lainnya. Pernyataan itu disampaikan Ridwan Kamil saat melakukan kunjungan kerja ke Kota Cirebon.


Hal tersebut dijelaskannya di depan forum komunikasi pimpinan Kepala Daerah di Kota dan Kabupaten Cirebon, “Ada sekitar 600 relawan yang mendaftar, mungkin saya pertimbangkan (relawan), jika tidak ada gangguan kesehatan. Gubernur juga akan menjadi relawan. Syaratnya tinggal di dekat lokasi Bio Farma,” kata Emil seperti terekam dalam video kompas, Rabu.

Ridwan Kamil menyebutnya, uji klinis vaksin tersebut merupakan kabar baik di tengah pandemi Covid-19 yang belum juga berakhir.

Keberadaan vaksin sangat dibutuhkan agar Covid-19 dapat teratasi dan kehidupan kembali normal.
Lebih lanjut gubernur yang akrab disapa Kang Emil ini menerangkan, sumber vaksin berasal dari empat negara yakni China, Korea, Inggris dan Indonesia.

Korea dan Inggris belum selesai tes satu dan kedua di negara sendiri. Begitu pun indonesia, yang masih dalam tahap uji klinis dan belum siap digunakan.

Vaksin yang paling siap berasal dari China yakni vaksin Sinovac dan tes dalam negeri China sudah dilakukan, dan tahap berikutnya tes di negara konsumen, yakni Indonesia.

Saat ini, vaksin tersebut sedang dipersiapkan oleh Bio Farma. Kalau tes uji klinis ini lancar, kata Emil, maka per-Januari Februari 2021, vaksin sudah bisa diberikan ke warga Jawa Barat, termasuk Cirebon.

Apabila warga semua sudah memiiliki imunitas secara permanen, maka kehidupan bisa kembali normal.


Minat jadi relawan, Ridwan Kamil segera tes kesehatan

Emil menerangkan, dirinya akan segera melakukan tes kesehatan agar dapat diketahui apakah bisa mengikuti uji klinis vaksin atau tidak.

Emil meyakini dirinya bisa mengikuti uji klinis ini karena selama ini tidak memiliki penyakit bawaan. Seperti diketahui bahwa Covid-19 rentan terhadap warga yang memiliki penyakit bawaan.

“Saya harus periksa kesehatan dulu. Jadi syarat menjadi relawan itu tidak ada penyakit bawaan. Kita tahu Covid-19 itu menyerang dan memperburuk orang yang punya penyakit bawaan. Perasaan saya selama ini tidak memiliki penyakit bawan. Saya cek kesehatan dulu,” tambah Emil.

Emil menekankan, dirinya merasa penting untuk mengikuti uji klinis vaksin Sinovac ini.

Dia menilai, ini sebagai bukti dan sekaligus contoh bahwa pemimpinnya berani sehingga diharapkan dapat menimbulkan keberanian untuk warganya.

“Penting. Kalau pemimpinnya mau, rakyatnya juga akan mau. Gimana rakyat mau percaya kalau pemimpinnya tidak percaya,” sederhana seperti itu terang Emil.

Emil berharap hasil uji klinis pada akhir tahun 2020 berjalan dan menghasilkan kesimpulan baik.

Salah satu indikatornya adalah imunitas meningkat hingga 90 persen. Setelah vaksin dinyatakan baik, vaksin akan diproduksi massal untuk seluruh warga. (sanca)

Label:

SN

{picture#} YOUR_PROFILE_DESCRIPTION {facebook#YOUR_SOCIAL_PROFILE_URL} {twitter#YOUR_SOCIAL_PROFILE_URL} {google#YOUR_SOCIAL_PROFILE_URL} {pinterest#YOUR_SOCIAL_PROFILE_URL} {youtube#YOUR_SOCIAL_PROFILE_URL} {instagram#YOUR_SOCIAL_PROFILE_URL}
Diberdayakan oleh Blogger.