DR Syahganda Nainggolan/Net
Jakarta, SancaNews.Com – Salah satu pengamat politik yang
juga mantan aktivis mahasiswa, Syahganda Nainggolan melalui akun Twitternya, mengungkapkan
syukurnya atas peranya mengonsolidasikan para tokoh-tokoh nasional dalam wadah
KAMI (Koalisi Aksi Menyelematkan Indonesia)
Bahkan, ia mengaku telah melakukan hal yang sama pada 2016 di
Universitas Bung Karno (UBK), "Alhamdulillah. Tugasku ikut konsolidasikan
tokoh-tokoh nasional telah terjadi. 2016 saya lakukan yang sama di UBK berujung
tuduhan makar. Perjuangan selalu berisiko. Takut risiko silakan jadi
pelawak," tulis Syahganda melalui akun Twitternya, @syahganda, Minggu 2
Agustus 2020.
Seperti diberitakan sebelumnya, sejumlah tokoh yang
mengatasnamakan perwakilan masyarakat peduli masa depan negara dan bangsa
mendeklarasikan berdirinya KAMI tepatnya di Jalan Raya Fatmawati No. 76, Jakarta Selatan.
Para tokoh dan aktivis yang hadir dalam acara itu antara lain
Din Syamsudin, Abdullah Hehamahua, Rocky Gerung, MS Ka'ban, M Said Didu, Refly
Harun, Syahganda Nainggolan, Prof Anthony Kurniawan, Rohmat Wahab, Ahmad Yani,
Adhie M Massardi, Moh Jumhur Hidayat, Ichsanudin Noorsy, Hatta Taliwang, Marwan
Batubara, Edwin Sukowati, Joko Abdurrahman, Habib Muhsin Al Atas, Tamsil
Linrung, Eko Suryo Santjojo, Chusnul Mariyah, dan Sri Bintang Pamungkas.
Mantan Ketua Umum PP Muhammadiyah Din Syamsudin dalam
sambutannya mengatakan, kapal besar Indonesia telah goyang dan hampir karam.
Untuk itu perlu gerakan menyelamatkan Indonesia, yang berarti menyelamatkan
jutaan keluarga karena kepala keluarganya kini tidak bisa lagi bekerja karena
kena PHK.
"Menyelamatkan Indonesia adalah menyelamatkan dari
oligarki, kleptokrasi, korupsi, dan politik dinasti," kata Din dalam acara
tersebut. (sindo)