Jakarta, SancaNews.Com - Revolusi mental yang merupakan jargon Presiden Joko Widodo saat pemilihan presiden (Pilpres) 2014 lalu tidak terjadi hingga saat ini.

Hal itu disampaikan oleh Guru Besar Ekonomi Universitas Indonesia (UI), Prof Dr Sri Edi Swasono saat menjadi narasumber di Bravos Radio Indonesia.

Menurut Prof Sri Edi, tidak adanya yang namanya revolusi mental. Bahkan, ia menyindir bahwa revolusi mental merupakan new normal. Istilah new normal sendiri baru muncul belakangan ini di tengah masa pandemik virus corona baru (Covid-19).

"Revolusi mentalnya gak ada, revolusi mental itu ternyata new normal, sekarang menjadi new upnormal, kan cilaka itu. Tahukah anda bawa yang disebut new normal ternyata adalah new upnormal?" ujar Prof Sri Edi Swasono seperti yang dikutip rmol.id

Karena kata Prof Sri Edi, hingga saat ini masih banyaknya tindakan rasuah hingga mental dinasti kekuasaan, "Jadi revolusi mental tidak ada. Mental korupsi tidak pernah hilang, mental berkuasa dinastis-isme tidak hilang," katanya.

Bahkan, Prof Sri Edi pun menyindir mental dinastiisme malah dilakukan oleh Presiden Jokowi sendiri karena putranya, Gibran Rakabuming Raka diusung untuk maju di Pilkada Solo 2020.

"Kan tidak hilang dinasti-isme, malah Presiden sendiri anaknya diangkat untuk menjadi calon Walikota, itu kan gak pantas, jadi revolusi mental tidak terjadi," tegas Prof Sri Edi. (sanca)

Label:

SN

{picture#} YOUR_PROFILE_DESCRIPTION {facebook#YOUR_SOCIAL_PROFILE_URL} {twitter#YOUR_SOCIAL_PROFILE_URL} {google#YOUR_SOCIAL_PROFILE_URL} {pinterest#YOUR_SOCIAL_PROFILE_URL} {youtube#YOUR_SOCIAL_PROFILE_URL} {instagram#YOUR_SOCIAL_PROFILE_URL}
Diberdayakan oleh Blogger.