Politisi Israel, Moshe Feiglin, senang dengan ledakan mengerikan di Beirut, Lebanon/Net.
Beirut, SNC - Politisi yang juga mantan anggota
Knesset (Parlemen) Israel, Moshe Feiglin, senang dan memuji ledakan mengerikan
di Beirut, Lebanon. Dia menyebut tragedi yang menewaskan 135 orang dan melukai
ribuan orang lainnya ini adalah hadiah dari Tuhan untuk festival Yahudi; Tu
B’Av.
Feiglin mem-posting tulisan di Facebook yang menyatakan dia
bersyukur kepada Tuhan bahwa ledakan mematikan itu terjadi di Beirut. Dia
mengklaim tragedi itu tepat pada waktu dengan Tu B'Av, sebuah festival cinta
Yahudi yang biasanya dirayakan dengan tarian, berbagai bunga dan bernyayi.
“Hari ini adalah Tu B’Av, hari yang penuh kegembiraan, dan
terima kasih yang sebesar-besarnya kepada Tuhan, semua jenius dan pahlawan yang
sejati. Telah mengatur untuk kami perayaan yang luar biasa ini untuk
menghormati hari cinta," tulis dia.
Dia kemudian berspekulasi bahwa ledakan itu bukanlah
kecelakaan, mengklaim dia memiliki pengalaman dalam bahan peledak.
"Anda tidak benar-benar percaya bahwa ini adalah gudang
bahan bakar yang berantakan, ya? Apakah Anda mengerti bahwa neraka ini
seharusnya menimpa kita sebagai hujan rudal? Saya punya pengalaman dengan bahan
peledak. Ledakan terbesar yang saya ikuti adalah 2,5 ton TNT," katanya,
seperti dikutip dari Ynet News, Kamis (6/8/2020).
"Apa yang kita lihat kemarin di Pelabuhan Beirut jauh
lebih besar. Efek destruktif (tanpa radiasi) seperti bom nuklir," ujarnya.
Dalam sebuah wawancara dengan radio lokal, mantan anggota
Knesset dari Partai Likud ini mengatakan dia berharap Israel mengklaim
bertanggung jawab atas ledakan tersebut, dan bahwa dia diizinkan untuk
bersukacita bahwa itu adalah Beirut dan bukan Tel Aviv.
"Jika itu kami (yang melakukan), dan saya berharap itu
kami, maka kami harus bangga akan hal itu, dan dengan itu kami akan menciptakan
keseimbangan teror. Dengan menghindari mengatakan ini adalah kita, kita
menempatkan diri kita di sisi gelap moralitas," imbuh dia.
"Kita semua diizinkan untuk bersukacita karena itu
meledak di pelabuhan Beirut dan bukan di Tel Aviv," paparnya.
Ledakan kembar di Beirut terjadi di sebuah gudang di
pelabuhan. Ledakan-ledakan ini awalnya dikaitkan dengan pengiriman kembang api,
tetapi kemudian terungkap ada 2.750 ton amonium nitrat yang sangat eksplosif
yang tersimpan di gudang yang menyala, yang menyebabkan ledakan besar.
Ledakan besar itu terdengar hingga ke Siprus. Penyebab pasti
tragedi ini masih dalam penyelidikan.(*)