Para tokoh
dan aktivis yang hadir dalam acara deklarasi Koalisi Aksi Menyelematkan
Indonesia (KAMI)
Jakarta, SancaNews.Com - Sejumlah tokoh dan cendekiawan
terkemuka atas nama perwakilan masyarakat yang peduli tentang masa depan bangsa
berkumpul dan mendeklarasikan Koalisi Aksi Menyelematkan Indonesia (KAMI)
menganggap bahwa keadaan saat ini telah menyimpang jauh dari aspirasi para
pendiri bangsa, tepatnya di Jalan Raya Fatmawati No. 76, Jakarta Selatan, Minggu (2/8).
Para tokoh dan aktivis yang hadir dalam acara itu antara lain
Din Syamsudin, Abdullah Hehamahua, Rocky Gerung, MS Ka’ban, M Said Didu, Refly
Harun, Syahganda Nainggolan, Prof Anthony Kurniawan, Rohmat Wahab, Ahmad Yani,
Adhie M Massardi, Moh Jumhur Hidayat, Ichsanudin Noorsy, Hatta Taliwang, Marwan
Batubara, Edwin Sukowati, Joko Abdurrahman, Habib Muhsin Al Atas, Tamsil
Linrung, Eko Suryo Santjojo, Chusnul Mariyah, dan Sri Bintang Pamungkas.
Din Syamsudin dalam sambutannya mengatakan, kapal besar
Indonesia telah goyang dan hampir karam. Untuk itu perlu gerakan menyelamatkan
Indonesia, yang berarti menyelamatkan jutaan keluarga karena kepala keluarganya
kini tidak bisa lagi bekerja karena kena PHK.
“Menyelamatkan Indonesia adalah menyelamatkan dari oligarkhi,
kleptokrasi, korupsi, dan politik dinasti,” kata Din dalam acara tersebut.
Din menilai, gerakan menyelamatkan Indonesia adalah gerakan
amar ma’ruf nahi munkar yang harus dilakukan setiap umat. Sebab, perjuangan
menyelamatkan berat karena lingkaran setan yang membuat tidak tahu dari mana
memulainya.
“Koalisi aksi menyelamatkan Indonesia pada pemahaman saya
adalah sebuah gerakan moral seluruh elemen-elemen dan komponen bangsa lintas
agama, suku, profesi, kepentingan politik kita bersatu, kita bersama-sama
sebagai gerakan moral untuk menyelamatkan Indonesia,” katanya.
“Insya Allah gerakan moral rakyat Indonesia ini akan
berlangsung dan saya selalu mengatakan perjuangan kita tidak ada titik
kembali,” tambahnya.
Sementara itu, pengamat politik Rocky Gerung mengatakan,
pertemuan ini untuk mengadu gagasan dalam upaya mengatasi masalah bangsa.
Menurut dia, forum ini bertujuan untuk menyelamatkan Indonesia.
Selanjutnya, mantan Sekretaris BUMN Said Didu mengajak para
birokrat pemerintah, profesional, dan akademisi untuk bergabung bersama-sama
menyelamatkan Indonesia, “Mari jadi pengawal kebenaran untuk masa depan bangsa. Jangan
jadi pengkhianat kebenaran,” tuturnya.
Mengenai ketidakhadiran sejumlah tokoh dalam acara itu, Din
Syamsudin menjelaskan bahwa Gatot Nurmantyo, Rahmawati Soekarnoputri, Rizal-ramli, dan Kwik Kian Gie telah menghubunginya melalui telepon, “Mereka
mendukung KAMI tetapi hari ini tidak bisa hadir karena ada halangan,” ujar Din.
(sindo)