Jakarta, SancaNews.Com - Wali Kota Solo yang juga Ketua DPC
PDIP Solo FX Hadi Rudyatmo alias FX Rudy sudah tiga kali berani menantang
Presiden Joko Widodo (Jokowi).
Pertama, FX Rudy melarang Jokowi untuk mudik pada April lalu.
Ia menegaskan Jokowi harus memberikan contoh yang baik kepada masyarakat terkait
aturan larangan mudik.
Kedua, FX Rudy mengkritik keras Jokowi ketika mengeluarkan
Perpres tentang kenaikan iuran BPJS pada Mei 2020. Ia menilai kenaikan BPJS di
tengah pandemi Covid-19 justru menyengsarakan rakyat.
Ketiga, FX Rudy blak-blakan menolak pencalonan putra Jokowi,
Gibran Rakabuming Raka sebagai calon Wali Kota Solo. FX Rudy merasa dilangkahi
dan tidak dihargai sebagai Ketua DPC PDIP Solo.
Pakar hukum tata negara, Refly Harun mengapresiasi keberanian
FX Rudy melawan Jokowi.
Menurut Refly, kritikan keras FX Rudy bakal berdampak negatif
pada karir politiknya. Padahal, Rudy berpotensi untuk diangkat menjadi menteri
atau dicalonkan menjadi Gubernur Jawa Tengah, menggantikan Ganjar Pranowo.
Sikap keras FX Rudy, kata Refly, bisa berakibat buruk pada
posisinya sebagai Ketua DPC PDIP Solo.
“Mungkin tidak akan lama lagi di dalam lingkar elite PDIP ya.
Jangan-jangan sebentar lagi jabatan Ketua DPC itu juga digusur,” kata Refly
Harun, dikutif Pojoksatu.id dari video yang diunggah di channel YouTube Refly
Harun berjudul “Merasa Tak Dihargai, FX Rudy Kecewa Pencalonan Gibran”, Sabtu
(25/7/2020).
“Dan jangan-jangan (FX Rudy) malah digantikan oleh Gibran
yang diberikan kepercayaan untuk menjadi Ketua DPC,” kata Refly.
FX Rudy kecewa dengan pencalonan Gibran lantaran DPC PDIP
Solo telah merekomendasikan Achmad Purnomo sebagai calon walikota. Namun DPP
PDIP justru mencalonkan Gibran.
Achmad Purnomo saat ini masih menjabat Wakil Wali Kota Solo.
Ia mendampingi FX Rudy memimpin Solo. Pasangan FX Rudy-Achmad Purnomo cukup
harmonis.
“Padahal kalau kita lihat satu FX, satu Ahmad. Tanpa
bermaksud SARA (keduanya) berbeda dari sisi latar belakang agama. Tapi ternyata
bisa kompak,” kata Refly.
“Bahkan FX Rudy mencalonkan Ahmad Purnomo sebelum dipotong
oleh (DPP) PDIP dengan mengajukan atau meng-endorse Gibran. Ini contoh yang
baik sesungguhnya kalau kita bicara regenerasi,” tambah Refly. (psid)