Massa FPI, PA 212 dan GNPF Ulama yang tergabung dalam Aliansi
Nasional Antikomunis menggelar demo tolak RUU HIP di depan DPR RI, Rabu
(24/6/2020). Foto RMCO
Jakarta, SancaNews.Com – Aliansi Nasional Anti Komunis (ANAK)
NKRI akan melakukan upaya perlawanan jika DPR RI belum ada sikap menghapus RUU
Haluan Ideologi Pancasila (HIP) dari prolegnas akan kembali menggeruduk Gedung
MPR/DPR RI, Jakarta pada Kamis (16/7).
Ketua Persaudaraan Alumni (PA) 212, Slamet Maarif memastikan
massa yang akan hadir pada aksi nantinya sekitar puluhan ribu yang tergabung
dalam 176 organisasi masyarakat (Ormas), baik ormas Islam maupun ormas
Nasionalis.
“Kita sedang menghitung dari tiap-tiap korlap ormas yang tadi
hadir, sekitar puluhan ribu insyaAllah akan hadir,” ucap Slamet Maarif kepada
wartawan di Gedung Dewan Dakwah Islamiyah Indonesia, Jakarta Pusat, Selasa
(14/7).
Slamet pun memastikan jumlah massa yang hadir nantinya juga
akan lebih banyak dibanding aksi sebelumnya pada 24 Juni 2020 kemarin, “InsyaAllah ini lebih besar (jumlah massa),” kata Slamet.
Dalam aksi nanti, sambung Slamet, ANAK NKRI masih memiliki
tuntutan yang sama seperti aksi sebelumnya. Yakni meminta agar pembahasan RUU
Haluan Ideologi Pancasila (HIP) dihentikan dan dicabut dari prolegnas.
“Yang kedua juga kita ingin inisiatornya harus diungkap.
Kalau ada pencopotan, ya segera diselidiki yang dicopot itu. Apakah betul dia
inisiatornya, motifnya apa, modusnya apa, tujuannya apa, apakah betul pribadi
atau partai,” jelasnya.
“Kalau ternyata dia membawa usulan partai, maka partainya
harus ditindaklanjuti secara hukum yang ada,” imbuhnya.
Dia berharap dalam aksi tersebut, DPR RI dapat segera
mengambil keputusan akhir melalui sidang paripurna.
“Itu yang akan kita tuntut dalam sidang paripurna. Jadi kita
ingin besok (Kamis) ada pernyataan tegas dari DPR lewat sidang paripurna untuk
mencabut, membatalkan RUU HIP atau PIP ini tanpa syarat apapun,” pungkas
Slamet. (sanca/pojoksatu.id)