Ilustrasi ibadah haji/Net
Jakarta, SancaNews.Com - Kota Makkah kembali menyambut kedatangan kelompok haji tahun ini sejak Minggu (26/7), meskipun jauh lebih sedikit dibandingkan tahun-tahun sebelumnya. Karena pandemi COVID-19, jumlah peziarah dibatasi hingga 1.000 orang. Semua dari dalam Arab Saudi, tetapi sekitar 700 dari mereka adalah ekspatriat.
Dilansir dari Arab News, Khadija merupakan salah satu jemaah
yang tak menyangka bisa menunaikan Haji tahun ini. Ekspatriat asal Bulgaria itu
sampai meneteskan air mata.
"Saya tak menyangka bisa mengikutinya. Saya yakin Haji
tahun ini akan menjadi Haji yang paling istimewa," ungkapnya.
Hal senada juga diungkapkan Dr. Haifa Yousef Hamdoon, seorang
dokter asal Tunisia yang tinggal di Qassim. Ia tak menyangka bisa masuk daftar
jemaah yang berangkat karena kuotanya yang rendah tahun ini.
"Ketika menerima konfirmasi, saya sangat senang dan
sulit mempercayainya," tuturnya seperti diwartakan akurat.co.
Sementara itu, Mu'taz Mohamed, jemaah asal Sudan yang tinggal
di wilayah Qassim, memuji protokol kesehatan untuk memastikan keselamatannya
dan para jemaah lainnya. Mereka pun yakin bisa beribadah dengan aman.
Sayangnya, kebahagiaan ini belum bisa dirasakan oleh Abdullah
al-Khatiri. Pasalnya, penyintas COVID-19 asal Uni Emirat Arab tersebut harus
menunda rukun Islam kelima ini karena bertepatan dengan rencana pernikahannya.
"Haji beberapa tahun terakhir digelar dengan jumlah
jemaah yang membludak. Jadi, Anda bisa membayangkan bagaimana kalau jumlahnya
terbatas. Tentu itu akan jadi pengalaman yang luar biasa," komentarnya.
Para jemaah pun akan diantar ke akomodasi mereka setelah
menyelesaikan prosedur kedatangan. Mereka akan menginap di sana selama 4 hari sebelum
memulai ibadah pada 30 Juli. Pelaksanaan ibadah ini akan diawasi ketat oleh
Kementerian Haji dan Umrah Arab Saudi. [sanca]