Jakarta, SancaNews.Com
- Sudah hampir 4 tahun sejak Proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung (KCJB) masih berlangsung dan sejauh mana kemajuan pembangunannya?
Direktur Utama PT Kereta Cepat Indonesia China (KCIC) Chandra
Dwiputra menyebut progres pembangunan KCJB mencapai 48,9%. Pengerjaan proyek
terus dilakukan meski di tengah pandemi virus Corona (COVID-19).
"Saat ini progres telah mencapai 48,9%. Semua pekerjaan
konstruksi terus berlanjut di sepanjang trase Jakarta-Bandung," kata
Chandra, dilasir detikcom, Rabu (3/5/2020).
Sementara pembebasan lahan sudah 100% sejak akhir Mei 2020
lalu. Meskipun dari lahan yang sudah bebas tersebut masih diperlukan pengerjaan
relokasi utilitas termasuk pengembangan masyarakat di wilayah yang terkena
dampak.
"Penyelesaian lahan sudah tuntas di akhir Mei 2020,
namun kami masih perlu melakukan banyak sekali relokasi utilitas, termasuk
fasos fasum (fasilitas sosial dan fasilitas umum) disepanjang trase KCJB,"
ucapnya.
Sejumlah titik sedang dikerjakan secara intensif seperti di
area Halim dan di area Cikarang sedang pembangunan portal beam dan pemasangan
box girder. Selain itu, pembangunan stasiun lainnya seperti Karawang, Walini
dan depo di Tegalluar juga sedang dikebut.
Mengingat Presiden Joko Widodo (Jokowi) melalui Menteri BUMN
Erick Thohir menargetkan proyek tersebut bisa rampung September 2022.
"Deadline Jakarta-Bandung tetap September 2022 harus bisa jadi sebagai target," ucap Erick, Jumat (29/5).
"Deadline Jakarta-Bandung tetap September 2022 harus bisa jadi sebagai target," ucap Erick, Jumat (29/5).
Target tersebut molor dari target awal yang direncanakan bisa
selesai dan beroperasi pada Desember 2021. Hal itu dikarenakan adanya pandemi
virus Corona yang membuat terbatasnya tenaga kerja karena beberapa tenaga kerja
China tidak bisa balik ke Indonesia.
"Adanya keterbatasan dari sisi tenaga kerja, seperti
beberapa tenaga ahli dan Top Management dari Tiongkok belum bisa kembali ke
Indonesia," kata Chandra. (sanca).