Berdasarkan
informasi, ancaman terhadap wartawan Detik.com itu berkaitan peliputan agenda
kunjungan Presiden Joko Widodo alias Jokowi ke Summarecon Mall Bekasi, Jawa
Barat.
Jakarta, SancaNews.Com – Seorang jurnalis media online Detikcom diduga telah menerima ancaman pembunuhan dari orang tak dikenal. Ancaman itu diterima via Whatsapp (WA), Rabu (27/5/2020)
Informasi yang diterima VIVAnews, pihak Detikcom sudah melaporkan kasus ini ke Mabes Polri. Mereka meminta pengamanan dari Polri terhadap jurnalisnya itu.
Menurut sumber, ancaman pembunuhan ini terkait pemberitaan Presiden Jokowi membuka mal di Bekasi.
Pemberitaan mengenai kunjungan Presiden Jokowi ke Bekasi pada Selasa, 26 Mei 2020, dari Detikcom memang ramai diperbincangkan di media sosial oleh warganet.
Beredar gambar adanya tiga pemberitaan mengenai agenda Kepala Negara tersebut yang disertai dengan kalimat ‘bikin hoax dulu, pelintir dulu, ralat kemudian. Lalu apa tanggungjawab media terhadap hoax yang terlanjur tersebar?’
Detik kok sudah mulai jadi media sampah ya? @detikcom , demi meningkatkan trafik pake judul yg bukan lagi klikbait, tapi framing jahat. pengen maki, tapi baru lebaran pic.twitter.com/O2JEp2Kj4M— NEG (@negativisme) May 26, 2020
Tiga pemberitaan Detikcom yang dicantumkan yakni awalnya berjudul ‘Jokowi Pimpin Pembukaan Sejumlah Mal di Bekasi Siang Ini di Tengah Pandemi’. Judul tersebut diberi keterangan ‘awalnya begini’.
Kemudian pemberitaan kedua yang dicantumkan berjudul ‘Pemkot: Jokowi Siang Ini ke Bekasi, Dalam Rangka Pembukaan Mal’. Pemberitaan ini disertai keterangan ‘terus ganti judul jadi gini’.
Pemberitaan ketiga yang dicantumkan yakni berjudul ‘Pemkot Bekasi Luruskan soal Kunjungan Jokowi: Cek Persiapan New Normal’.
Sontak gambar tersebut ramai diperbincangkan di media sosial. Pro dan kontra terjadi menanggapi pemberitaan tersebut. Salah satu akun media sosial twitter bernama @negativisme, mempertanyakan Detik kok sudah mulai jadi media sampah ya?
“@detikcom, demi meningkatkan trafik pake judul yg bukan lagi klikbait, tapi framing jahat. pengen maki, tapi baru lebaran,” cuitnya.
Sementara akun twitter lainnya bernama @P3nj3l4j4h_id mempertanyakan apakah dengan pemberitaan tersebut tak bisa dituntut.
“Woyyy…udah terlanjur pada heboh ternyata itu berita salah ya? Katanya Jokowi pimpin buka Mall di Jakarta ternyata cek persiapan new normal.. Apa gak bisa dituntut ada ini media yang goreng? Cckckckckc,”
Ada juga netizen yang membela pemberitaan dan jurnalis yang menulis pemberitaan tersebut. Akun bernama @pewartadunia meminta tak menyalahkan jurnalis yang memberitakan.
“Woiii jgn sedikit2 salahkan wartawan cek ada rekaman audio wawancaranya woiiii,”
Ada juga yang menyebut bahwa polemik pemberitaan kunjungan Jokowi oleh Detikcom adalah ulah dari buzzer.
“Padahal wartawan mengutip verbatim, oleh buzzer diserang dan dianggap misleading,” ujar akun bernama @iwansetya.
Hingga kini, tim VIVAnews tengah berusaha mengonfirmasi kabar ini ke pihak kepolisian, namun belum ada respons.***