Ilustrasi korban terbakar.
Temanggung,
SancaNews.Com -
Nasib malang dialami oleh AAF (12), warga Dusun Tempuran, Desa Losari,
Tlogomulyo, Kabupaten Temanggung, Jawa Tengah, meninggal setelah dibakar hidup-hidup
oleh ayah kandungnya sendiri.
Luka bakar cukup parah di sebagian tubuhn AAF tampak setelah
disiram bensin kemudian disulut api oleh ayahnya AF (37).
Berdasarkan informasi dari lokasi kejadian di Temanggung,
kejadian itu terjadi hari Rabu (27/5) sekitar pukul 15.15 WIB.
Diduga, tragedi itu bermula ketika ayah korban bertengkar
dengan korban. Pertengkaran dipicu oleh anak yang meinjam telepon seluler milik
ayahnya, yang kemudian diketahui hilang.
Kemudian tanpa kontrol, ayah korban menyedot bensin dari
sepeda motor yang terparkir di teras rumah. Kemudian bensin disiramkan ke tubuh
korban dan disulut dengan korek api.
Akibat kejadian tersebut korban menderita luka bakar cukup
parah dan ayah korban juga menderita luka bakar sebagian tubuhnya.
Selanjutnya korban dan pelaku ditolong oleh tetangga dan
langsung dibawa ke RSUD Temanggung.
Kasat Reskrim Polres Temanggung AKP M Alfan Armin ketika
dihubungi membenarkan kejadian tersebut dan polisi telah mengamankan tempat
kejadian perkara dan mengadakan penyelidikan lebih lanjut.
"Memang betul kejadian itu, anak mengalami luka bakar
dan sempat dirawat di RSUD Temanggung," kata dia.
Selang dua hari, Kamis (28/5), AAF akhirnya meninggal dunia
saat menjalani perawatan di RS Sardjito Yogyakarta.
Alfan Armin mengatakan, AAF meninggal di RS Sardjito pada
Kamis dini hari sekitar pukul 01.00 WIB dan saat ini masih menjalani autopsi.
Ia menuturkan, Satuan Reserse dan Kriminal (Satreskrim)
Polres Temanggung masih melakukan pendalaman terhadap kasus meninggalnya AAF
tersebut.
"Kami masih mendalami kasus tersebut, petugas dari
Inafis sudah melakukan olah tempat kejadian perkara terhadap kasus ini,"
katanya pula.
Alfan menyatakan dalam kejadian pada Rabu (27/5), korban AAF
mengalami luka bakar di tubuhnya sekitar 90 persen, sedangkan ayahnya Aji
Firmansyah (37) mengalami luka bakar 25 persen, yakni pada bagian kedua tangan,
kedua kaki, dan sebagian di dada dan leher.
Dia menuturkan kedua korban semula dilarikan ke Rumah Sakit
Umum Daerah (RSUD) Djojonegoro Temanggung, namun karena luka yang dialami AAF
cukup parah maka langsung dirujuk ke RS Sardjito Yogyakarta, sedangkan Aji
Firmansyah kini menjalani operasi di RSUD Temanggung.
Dia menyatakan pula, korban AAF masih menjalani proses
autopsi. Hasil dari autopsi ini akan dijadikan sebagai landasan atau dasar
penyebab kematian korban.
Menurutnya, dari kasus ini pihaknya telah melakukan
pemeriksaan terhadap 11 orang, namun untuk pemeriksaan terhadap kedua orang tua
korban belum bisa dilakukan, mengingat saat ini kondisi kedua orang tua korban
masih belum memungkinkan.
"Bapak korban masih dalam perawatan dan saat ini masih
menjalani operasi, sedangkan ibu korban masih dalam kondisi trauma berat belum
bisa dimintai keterangan," katanya lagi, dilansir suara.com.
Ia mengatakan dari keterangan tetangga korban pada Rabu
(27/5) sekitar pukul 14.30 WIB terdengar teriakan meminta tolong dari rumah
korban. Setelah mendengar teriakan tersebut, kemudian warga berusaha menolong
memadamkan api pada tubuh anak dan bapak tersebut, kemudian dibawa ke rumah
sakit.
"Terkait dengan sebab musabab dari terbakarnya kedua
korban tersebut, kami masih mendalami sebab dan motif di balik kasus ini. Masih
terus kami dalami dari sejumlah saksi," katanya lagi. (sanca)