DEPOK, SANCANEWS.COM - Wakapolri Komjen Pol Gatot Eddy
Pramono menegaskan agar masyarakat tidak terpolarisasi terkait berbagai isu
yang hadir. Terlebih lagi jika isu itu masih disangsikan kebenarannya, Jumat (13/03).
"Hoaks itu merusak, kufur nikmat. Sebab Tuhan telah
memberikan Indonesia nikmat berbentuk rasa aman. Kalau kita tidak aman, kita
tidak bisa beribadah. Seperti contoh saudara-saudara kita di Afganistan, di
Timur Tengah. Mereka cemas apabila melaksanakan ibadah sebab hoaks jadi akar
masalah yang kemudian merusak bangunan kebangsaan negara-negara tersebut,"
tegas Wakapolri usai menyampaikan Tausiah Kamtibmas Wakapolri di Masjid jami Al Aula Pondok Pesantren Al
Karimiyah, Sawangan, Depok, Jawa Barat.
Wakapolri melanjutkan contoh paling mutakhir belakangan ini
yaitu hoaks terkait virus Corona di masyarakat.
"Jangan jadikan meluasnya wabah virus corona untuk
memperuncing dan melebarkan polarisasi sosial. Tetapi sebaliknya, mari
mengambil hikmah untuk menjadikannya sebagai sarana persatuan bangsa. Ini
adalah tanggungjawab kita bersama untuk melakukan langkah pencegahan dan
penanggulangan. Masyarakat juga jangan panik. Tanamkan pola hidup sehat. Terus
berolah raga dan jangan lupa untuk berdoa kepada Allah SWT. Corona sebenarnya
juga membawa hikmat yaitu mempersatukan bangsa-bangsa di dunia, termasuk di
Indonesia," lanjut Wakapolri.
Selain itu, Wakapolri juga mengingatkan, agar seluruh elemen
masyarakat khususnya di Kota Depok yang tak lama lagi akan memiliki hajatan
demokrasi.
"Depok akan melaksanakan pilkada. Jangan sampai pilkada
membelah masyarakat, jangan sampai terjadi konflik. Ikuti mekanismenya. Kita
laksanakan hajatan demokrasi dengan suasana aman, damai dan sejuk," kata
Wakapolri.
Untuk itu, Wakapolri meminta agar masyarakat ikut mewujudkan
salah satu dari tujuh program prioritas Kapolri yaitu pemantapan harkamtibnas
(Pemeliharaan Keamanan dan Ketertiban Masyarakat-red).
"Mari bergandengan tangan bersama. Mulai dari
pemerintah, stakeholder, masyarakat, para ulama, kyai, pemuka agama dan habaib
serta seluruh umat. Dilandasi oleh nilai agama, kemanusiaan dan tentu ketaqwaan
terhadap Allah SWT. Polisi tidak bisa sendirian untuk mengamankan negara. Maka
itu, ulama dan umaroh adalah kekuatan NKRI. Kalau bersatu maka semua
permasalahan selesai," pungkas Wakapolri. (Humas/ Donny)