Wali Kota
Surabaya Tri Rismaharini
Surabaya, SancaNews.Com - Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini
panen kritikan dari netizen pasca di
tangkapnya seorang ibu rumah tangga asal Bogor, Jawa Barat, ZKR oleh aparat
Polrestabes Surabaya, Jawa Timur karena diduga menghina Risma lewat media
sosial Facebook.
Warganet meminta agar Risma belajar dari Gubernur DKI Jakarta
Anies Baswedan yang tidak melaporkan masyarakat yang sering mengkritik,
mem-bully, bahkan cenderung menghinanya.
Tidak hanya itu, netizen juga mengunggah potongan video
pidato Anies di Twitter yang tidak akan melaporkan masyarakat apabila
mengkritiknya. Justru, Anies akan menjawabnya dengan hasil kerja.
"Masya Allah. Gimana enggak bangga sebagai warga DKI
punya pemimpin sebijak pak @aniesbaswedan? Kalau kita dikritik, kita smash
balik dengan hasil kerja. Good!," tulis akun Maudy Asmara @4smara1701 yang
dikutip pada Selasa (4/2/2020).
Sementara itu, akun Innaya putri @Innayaputri72 menyarankan
Risma untuk belajar lagi dari Anies Baswedan. Sebab, Anies tidak akan
melaporkan warga yang melakukan kritik.
"Hello Bu Risma, banyak-banyak belajar dari presiden gw
nih Pak Anies. Tidak akan ada pelaporan atas semua kritikan, karena mereka
adalah teman berpikir, ajibbb! Kalau Bu Risma kritikan itu dianggap musuh,
bukan teman beda mindset, beda level," ujarnya
Lain halnya dengan, akun Diky Chandra Negara @dikychandra_
melihat Gubernur DKI Anies Baswedan sering di-bully, tapi mereka yang mem-bully
Anies tidak di tangkap dan masih aman.
"Sering dibully dan pembully aman-aman saja. Alhasil,
Zikria ikutan bully Risma akhirnya ditangkap. Dan masihkan kita percaya bahwa
keadilan hukum sudah berjalan baik?!," ujarnya.
Sebelumnya, ZKR melalui akun Facebook Zikria Dzatil
mengunggah foto disertai keterangan bernada hinaan kepada Risma pada 16 Januari
2020.
Saat itu, ia mengunggah foto Risma seperti melakukan
bersih-bersih di sungai. ZKR memberi keterangan, "Anjirrrrr.... Asli
ngakak abis...nemu nih foto sang legendaris kodok betina".
Setelah memancing reaksi yang ramai, ZKR lalu menghapus
unggahan gambar tersebut. Namun, jejak digital kadung ditinggalkan sehingga ZKR
dilaporkan oleh Risma melalui Kepala Biro Hukum Pemerintah Kota Surabaya pada
Selasa, 21 Januari 2020.
Setelah tertangkap dan dijadikan tersangka, ZKR merasa
menyesal dan mengaku khilaf. Ia meminta maaf kepada Risma dan warga Surabaya.
ZKR mengaku mengunggah foto itu karena terpancing obrolan panas netizen soal
banjir.
"Sebenarnya saya tidak ingin menghina bunda Risma. Waktu
itu saya terpicu penghinaan satu sama lain di media sosial. Sehingga saya
tergerak untuk ikut-ikutan membuat unggahan di Facebook," ujarnya (sanca)
Sumber : kabarislamnews.com