Jakarta, SancaNews.Com - Wabah virus corona alias Covid-19
yang berasal dari Wuhan, China, dijadikan alibi oleh pemerintah Indonesia
terhadap kondisi ekonomi domestik yang anjlok. Jumat (28/2).
Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati dalam banyak forum
selalu membahas hal ini. Katanya, virus corona membuat prediksi pertumbuhan
ekonomi global dan banyak negara direvisi. Termasuk growth Indonesia yang di
dalam APBN 2020 dipasang 5,1-5,5 persen, diubah menjadi 5,0-5,4 persen.
Alasan yang dipakai oleh menteri keuangan terbaik dunia ini
adalah dengan mengacu kepada ekonomi China yang diprediksi anjlok karena wabah
Covid-19.
Tercatat ekonomi China pada akhir tahun 2019 kemarin masih
tumbuh sekitar 6 persen, tapi pada kuartal I tahun ini diprediksi turun 1
persen.
Jika ekonomi China turun 1 persen, maka Indonesia yang
menjadi mitra dagang terbesar kedua China akan turun jua. Diprediksi,
pertumbuhan ekonomi RI turun dari sekitar 5 persen menjadi sekitar 4,7 persen.
Semua alasan inilah yang dipakai Sri Mulyani dan pemerintahan
rezim Presiden Joko Widodo dan Wapres Maruf Amin. Namun, untuk langkah konkret
mengantisipasi semua itu nihil.
Begitulah yang diungkapkan mantan Menteri Koordinator Bidang
Ekonomi, Keuangan dan Industri, Dr. Rizal Ramli. Menurutnya, isu corona hanya
dijadikan bahan bancakan oleh pemeritntah dan menterinya untuk melegitimasi
ketidak becusan bekerja.
"Padahal tanpa (virus) corona pun, ekonomi Indonesia
semakin nyungsep karena salah kelola. Benar-benar ilmu pengibulan sudah tingkat
Dewa," ujar pria yang akrab disapa RR ini, dirilis rmol.id.
Ekenom senior ini juga mengkritisi statment para pejabat
negara yang mengait-ngaitkan virus corona dengan perekonimian Indonesia yang
stagnan dan berpotensi melemah.
Para pejabat itu, disebutkan Rizal Ramli tidak beralasan.
Karena di sisi yang lain, Indonesia diklaim tidak sama sekali terjangkit Virus
Corona.
"Banyak pejabat yang ngaku virus corona nyaris tidak ada
di Indonesia. Tapi ketika index dan rupiah anjlok, para pejabat semua bilang
akibat corona," tegasnya.(sanca)