SancaNews.Com
- Tokoh nasional DR Rizal Ramli dengan tegas menolak rencana pengusungan mantan
Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok menjadi petinggi di
Badan Usaha Milik Negara (BUMN).
Menko Perekonomian era Presiden keempat RI
Abdurrahman Wahid itu menguraikan bahwa penolakannya tersebut didasari sejumlah
hal. Pertama, lantaran Ahok masih terindikasi terlibat dalam sejumlah kasus
keuangan saat menjabat sebagai gubernur.
“Mulai dari kasus pembelian lahan RS Sumber
Waras, lahan di Cengkareng, hingga bus Transjakarta dari Tiongkok. Itu kasus
memperlihatkan dia tidak terbiasa dengan good governance,” tegasnya dalam
talkshow Apa Kabar Indonesia Malam bertajuk “Ahok Masuk BUMN: Penolakan
Kencang” yang disiarkan TV One, Sabtu (16/11).
Dia juga mengingatkan Presiden Joko Widodo bahwa bangsa Indonesia pernah akan pecah lantaran Ahok. Tepatnya saat jelang Pilkada DKI 2017, di mana ada gelombang umat Islam yang menuntut keadilan karena ada penistaan agama dari Ahok.
Dia juga mengingatkan Presiden Joko Widodo bahwa bangsa Indonesia pernah akan pecah lantaran Ahok. Tepatnya saat jelang Pilkada DKI 2017, di mana ada gelombang umat Islam yang menuntut keadilan karena ada penistaan agama dari Ahok.
Lebih lanjut, pria yang akrab disapa RR itu juga
mempertanyakan pengalaman Ahok. Baginya mantan narapidana penistaan agama itu
tidak memiliki corporate experiences.
Baiknya, kata mantan Menko Maritim itu, jabatan
yang diberikan pada Ahok dialihkan ke anak muda lain yang berpengalaman.
Termasuk kepada kalangan tionghoa lain yang lebih memiliki pengalaman
eksekutif.
Apalagi, Ahok telah terbiasa memainkan dana
non-budgeter, dana yang penggunaannya bertentangan dengan peraturan berlaku.
“Itu bakal menambah keuntungan lebih besar, kalau
Ahok nanti keributan doang. Negeri nyaris pecah karena Ahok, kok Pak Jokowi mau
bikin masalah baru aja,” tutup Rizal Ramli.
Sumber : moeslimchoice.com
Editor : sanca