Awalnya Effendi mempertanyakan
paparan Menhan Prabowo yang tidak menyebutkan anggaran Kementerian Pertahanan.
Dia meminta Prabowo untuk menjelaskan anggaran Kementerian Pertahanan.
"Saya ingin meminta
(anggaran Kemenhan) sekaligus dipaparkan, karena di sini ada dukungan anggaran.
Tapi saudara Menhan tadi tidak menyinggung, hanya visi misi dan itu juga masih
visioner. Jadi dukungan anggarannya seperti apa, karena di sini ada. Tolong disampaikan,"
kata Effendi
Permintaan Effendi kemudian
ditanggapi oleh anggota Komisi I lainnya, Syaifullah Tamliha. Anggota fraksi
PPP menyinggung hasil pertemuan ketua kelompok fraksi Komisi I sebelum
pertemuan dengan Menteri Pertahanan diadakan.
Syaifullah Tamliha dari anggota
fraksi PPP menyebut selama ini pembahasan anggaran dalam rapat kerja bersama
Menteri Pertahanan sebelumnya selalu digelar tertutup. "Sesuai kesepakatan
rapat dengan kapoksi untuk anggaran nanti sesinya tertutup," ucap Tamliha.
Prabowo lalu ikut menanggapi.
Prabowo menyatakan bersedia membahas soal anggaran secara tertutup. "Saya
kira demikian. Saya katakan mengenai yang rinci, bersifat teknis dan anggaran,
saya mohon tertutup. Kita akan sampaikan, kita akan bahas," jelasnya.
Atas perdebatan itu Effendi pun
nampak tidak puas dengan beberapa kali menginterupsi rapat, hingga kemudian
'dibela' oleh anggota Komisi I dari Fraksi PDIP Adian Napitupulu. "Saya
pikir ini tidak perlu diperdebatkan panjang lebar. Yang diminta oleh Pak
Effendi sederhana loh. Apa yang sudah dipaparkan di sini, dipaparkan saja
secara lisan. Bahwa pendalaman kita buat tertutup ini tidak persoalan. Ini kan
lucu. Di sini kita paparkan terbuka, tapi nggak mau dibacakan, nggak mau
disampaikan," papar Adian.
Anggota Komisi I dari Fraksi
Gerindra Sugiono juga menginterupsi. Dia meminta soal sifat raker tertutup atau
terbuka didasari atas keputusan Prabowo selaku Menhan. "Kesepakatan yang
tadi kita ambil di pada saat kapoksi berkumpul. Namun, jika oleh rekan-rekan
dirasa ada yang perlu disampaikan, saya kira keputusan tersebut kalau boleh
disampaikan diambil oleh Menhan, karena beliau yang paham, juga hal-hal mana
yang seharusnya disampaikan dalam rapat ini secara terbuka dan mana yang
tertutup," terangnya.
Setelah itu pimpinan raker,
Meutya Hafid mengambil alih rapat. Dia meminta Prabowo menyampaikan pandangan. Prabowo
mengaku bahwa awalnya dia mengira raker dengan Komisi I bersifat tertutup sejak
awal. Namun, mantan Danjen Kopassus itu mengaku bersedia jika raker bersifat
terbuka.
"Jadi sedapatnya, saya
sebetulnya mengira bahwa seluruhnya ini adalah tertutup sebagaimana
menhan-menhan yang dulu. Jadi itu sikap saya. Kalau kita mau ulangi soal
anggaran bisa. Maksudnya apa? Kan kita sudah tahu anggarannya, 131 (Rp 131
triliun) sekian-sekian, komponennya kan sudah tahu. Tapi kalau memang
dibutuhkan, saya siap," tutur Prabowo.
Tapi Prabowo mengatakan, tak akan
membahas soal anggaran terlalu terbuka. Prabowo menekankan bahwa ia bertanggung
jawab terhadap Presiden Joko Widodo (Jokowi). "Tapi kalau saya merasa saya
ditekan untuk terlalu terbuka saya tidak akan lakukan. Saya bertanggung jawab
terhadap Presiden RI, tapi bersedia kepada saudara-saudara, apa saja secara
tertutup saya bersedia. Tapi maaf saya tidak akan mau berbicara terlalu
terbuka," sebutnya.
Sumber : detik.com
Editor : sanca