Jakarta, SancaNews.Com - Komisi I DPR RI dengan Menteri Luar Negeri (Menlu) Retno LP Marsudi akan membahas kabar pencekalan Imam Besar Front Pembela Islam (FPI) Rizieq Shihab secara tertutup dalam Rapat Kerja yang berlangsung di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta Pusat, Selasa (12/11).

Wakil Ketua Komisi I Teuku Riefky Harsya mengatakan Retno sudah menyampaikan bahwa pembahasan terkait kabar pencekalan Rizieq akan dilakukan secara tertutup. "Tertutup Pak, itu disampaikan barusan," ucap Teuku.

Pertanyaan tentang kabar pencekalan Rizieq awalnya disampaikan oleh anggota Komisi I dari Fraksi PDIP Effendi Simbolon. "Ibu, ini titipan. Mohon penjelasan terkait status pencekalan saudara Habib Rizieq. Terima kasih," kata Effendi.


Sebelum Rapat Kerja diskors untuk makan siang dan salat zuhur, Effendi kembali bertanya perihal itu. "Izin pimpinan, saya tanya lagi, soal pencekalan Rizieq itu kapan akan dibahas," kata dia.

Sementara itu, Ketua DPR Puan Maharani mengaku belum mendapatkan informasi apapun terkait pencekalan Rizieq.

Politikus PDIP itu mengaku akan menghubungi Menko Polhukam Mahfud MD via telepon untuk mencari tahu tentang pencekalan Rizieq.

"Nanti saya coba tanya Mahfud, saya telepon-telepona sama Mahfud. Mahfud kan seharusnya akrab sama Rizieq Shihab, jadi ya kita lihat, saya belum terima informasi tentang hal itu," katanya.
Rizieq menunjukkan bukti yang diklaim sebagai surat pencekalan dari pemerintah Indonesia melalui siaran video di akun Youtube Font TV.

untuk mengungkap alasannya tidak bisa pulang ke Indonesia. Dia mengklaim pencekalan itu tidak berkaitan dengan kasus pidana apapun. Kata dia, ada orang berkepentingan di balik pencekalannya.

Namun, klaim Rizieq yang pernah menjadi tersangka kasus dugaan pornografi itu dibantah pejabat pemerintah. Mahfud MD menyatakan tak pernah melihat surat pencekalan yang diklaim Rizieq. Mahfud pun meminta Rizieq menunjukkan surat pencekalan itu.

Kedutaan Besar Arab Saudi untuk Indonesia juga mengaku belum menerima informasi dari Riyadh bahwa pemerintah Indonesia telah meminta pencekalan terhadap Rizieq.

"Kami belum menerima informasi resmi apa pun terkait hal itu," kata Kepala Bagian Media dan Pers Kedubes Saudi di Jakarta, Fawaz Abdullah Althaymin, kepada CNNIndonesia.com.






Label:

SancaNews

{picture#} YOUR_PROFILE_DESCRIPTION {facebook#YOUR_SOCIAL_PROFILE_URL} {twitter#YOUR_SOCIAL_PROFILE_URL} {google#YOUR_SOCIAL_PROFILE_URL} {pinterest#YOUR_SOCIAL_PROFILE_URL} {youtube#YOUR_SOCIAL_PROFILE_URL} {instagram#YOUR_SOCIAL_PROFILE_URL}
Diberdayakan oleh Blogger.