Pejabat Pemprov DKI Jakarta Memberikan SK Pembebasan PBB P2 di Kediaman Rumah Mantan Wapres Tri Sutrisno. |
JAKARTA, SANCA NEWS.COM - Peraturan
Gubernur Nomor 42 Tahun 2019 disambut baik Boediono dan Try Sutrisno. Dua
mantan Wakil Presiden RI ini dibebaskan dari kewajiban membayar Pajak Bumi dan
Bangunan Perdesaan dan Perkotaan (PBB P2), sebagai penghormatan atas jasa
mereka kepada negara.
Keistimewaan ini
sesuai dengan isi Pergub No 42 tentang penggratisan PBB bagi Guru dan Tenaga
Pendidikan, Dosen dan Tenaga Kependidikan Tinggi, Veteran RI, Perintis
Kemerdekaan, Penerima Gelar Pahlawan, Penerima Tanda Kehormatan, Mantan
Presiden/Wapres, Mantan Gubernur / Wagub, Purnawirawan TNI / Polri, serta
Pensiunan PNS.
"Ini
merupakan bentuk bakti kami terhadap jasa-jasa beliau. Kebijakan ini diharapkan
dapat meringankan pensiunan dalam pembayaran PBB-P2," ujar Kepala Badan
Pajak dan Retribusi Daerah (BPRD) DKI Jakarta, Faisal Syaruddin setelah
penyarahan Surat Keputusan (SK) atas pembebasan PBB P2 di kediaman Boediono,
akhir Agustus lalu.
Kebijakan ini
mendapat apresiasi tinggi dari Boediono. “Ini menunjukan apresiasi Pemprov
kepada mereka yang telah menyumbangkan apapun. Sangat baik bagi mereka yang
sudah pensiun," ujar Wapres ke-11 Kabinet Indonesai Bersatu II periode
2009-2014.
Tiga bulan
sebelumnya, Wapres ke-6, Try Sutrisno yang menerima Surat Pemberitahuan Pajak Terutang
(SPPT) di Wisma Menteri Pertahanan, Jalan Imam Bonjol, Jakarta Pusat, sangat
bersyukur dengan peraturan yang dibuat Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan ini.
"Terima
kasih syukur Alhamdulillah. Kebijakan ini ditunjukkan bukan hanya kepada saya
pribadi tapi kepada veteran. Veteran ini adalah pejuang, negara ini merdeka
bukan pemberian dari penjajah, tapi kita rebut," ujar Try yang juga pernah
menjabat sebagai Panglima ABRI ini.
Ia bahkan
memberi apresiasi tinggi, pasalnya kebijakan pembebasan PBB-P2 turut berlaku
hingga keturunan tiga generasi. "Ini luar biasa, anak, cucu, cicit bebas
bayar PBB-P2. Semoga ini tidak sia-sia, memberikan suatu tanda atau sinyal
penghargaan kita sebagai suatu bangsa pejuang," kata Try. (Sanca/Tempo).