Jakarta, SancaNews.Com – Peluang Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok untuk duduk di salah satu pejabat BUMN memang besar. Meski pun hingga kini terus mendapat penentangan sejalan dengan Istana yang belum memutuskan. Dari rentetan polemik yang muncul, sebenarnya berapa gaji seorang yang duduk sebagai petinggi perusahaan plat merah itu?

Hingga tadi malam (17/11) belum ada keterangan eksplisit dari Menteri BUMN Erick Thohir maupun Presiden Joko Widodo soal BUMN yang akan dikawal oleh Ahok.

Meski demikian, dorongan agar mantan Gubernur DKI Jakarta itu terus menguat. Baik Presiden maupun Menteri BUMN, terkesan kompak untuk memuluskan skenario awal. Langkah ini dilakukan, karena BTP dinilai sosok yang paling pas untuk mereduksi persoalan di PT Pertamina (Persero).

Nah, mengutip laporan keuangan Pertamina untuk kinerja 2018, dapat diintip besaran gaji yang diberikan perusahaan migas terbesar ini ke jajaran direksi dan komisarisnya.

Dari laporan keuangan tertulis kompensasi untuk manajemen yang berupa gaji dan imbalannya mencapai US$47,23 juta atau setara Rp661 miliar dengan kurs atau nilai tukar saat ini. Namun, besaran gaji direksi dan komisaris berbeda. Untuk gaji Direktur Utama ditetapkan dengan menggunakan pedoman internal yang ditetapkan oleh Menteri BUMN selaku RUPS PT Pertamina (Persero).

Sementara, gaji anggota Direksi lainnya ditetapkan dengan komposisi Faktor Jabatan, yaitu sebesar 85% dari gaji Direktur Utama. Honorarium Komisaris Utama adalah sebesar 45% dari gaji Direktur Utama. Honorarium Wakil Komisaris Utama adalah sebesar 42,5% dari Direktur Utama. Honorarium Anggota Dewan Komisaris adalah 90% dari honorarium Komisaris Utama.

Direksi dan komisaris Pertamina juga menerima tunjangan. Untuk direksi, tunjangan yang diterima meliputi tunjangan hari raya, tunjangan perumahan, dan asuransi purna jabatan. Sedangkan untuk Dewan Komisaris, tunjangan yang diterima meliputi tunjangan hari raya, tunjangan transportasi, dan asuransi purna jabatan.

Terdapat juga fasilitas seperti fasilitas kendaraan, fasilitas kesehatan, dan fasilitas bantuan hukum untuk direksi. Sedangkan untuk dewa komisaris adalah fasilitas kesehatan dan bantuan hukum.
Adapun susunan direksi Pertamina saat ini adalah 11 orang, sementara untuk komisaris di 2018 mencapai enam orang. Artinya jika dibagi rata ke 17 orang, masing-masing bisa mengantongi hingga Rp38 miliar setahun atau Rp3,2 miliar per bulan!

“Kita harapkan ada perwakilan yang memang punya track record pendobrak. Untuk mempercepat dari pada hal-hal yang sesuai diarahkan, yaitu satu bagaimana menekan daripada energi juga bersama membuka lapangan kerja dengan cara berpartner,” jelas Erick Thohir menjawab pertanyaan wartwan belum lama ini.

Ahok dipastikan akan bergabung ke BUMN pada Desember mendatang, jika benar akan masuk Pertamina. Berikut adalah kisaran gaji dan tunjangan yang akan diterima Ahok.

Erick menjelaskan, kehadiran Ahok merupakan langkah pemerintah untuk membuat BUMN lebih bisa berlari. Erick menegaskan, perlu figur-figur bagus untuk bantu di masing-masing unit BUMN. Tidak mungkin menteri, wamen, mengawasi kegiatan BUMN setiap hari. “Sampai pekan depan masih akan menghadirkan figur-figur sensasional untuk mengisi kursi-kursi BUMN. Ya, Senin ada, Kamis ada lagi,” katanya.

Setidaknya sampai tahun depan, Erick mengatakan belum akan berhenti melakukan perombakan. “Kita ini punya 142 BUMN, dibagi 365 hari, setiap 3 hari ada yang diganti,” terangnya.




Sumber : fajar.co.id
Label:

SN

{picture#} YOUR_PROFILE_DESCRIPTION {facebook#YOUR_SOCIAL_PROFILE_URL} {twitter#YOUR_SOCIAL_PROFILE_URL} {google#YOUR_SOCIAL_PROFILE_URL} {pinterest#YOUR_SOCIAL_PROFILE_URL} {youtube#YOUR_SOCIAL_PROFILE_URL} {instagram#YOUR_SOCIAL_PROFILE_URL}
Diberdayakan oleh Blogger.