SancaNews.Com - Ustaz Abdul Somad atau biasa disapa UAS tengah menjadi pembicaraan publik. Hal ini lantaran tindakan Ketua KPK Agus Rahardjo yang menegur pegawainya lantaran mengundang UAS untuk mengisi kajian di Kantor KPK.

Menurut Pimpinan KPK, hal itu dikarenakan UAS pernah tersangkut kontroversi, "Ya itu nanti kepada pegawainya kita periksa," kata Agus di Mahkamah Konstitusi Jakarta Pusat pada Rabu (20/11/2019). Ia pun mengaku baru diberitahu pada malam hari sebelum ceramah itu dilakukan pada Selasa (19/11/2019).

Tidak hanya itu, bahkan Agus mengatakan ia sempat melarang pegawai KPK yang terhimpun dalam wadah bernama BAIK untuk menghadirkan UAS namun larangan tersebut tetap diabaikan.

"Malamnya kita diberitahu ada UAS mau kajian Zuhur, kita juga sudah jangan, jangan diundang. Karena beliau di beberapa waktu lalu kan pernah ada kontroversi. Kami mengharapkan kalo yang khotbah di KPK itu orang yang inklusif orang yang tidak berpihak pada aliran tertentu. Harapan kita semuanya begitu," kata Agus.

Juru bicara PA 212, Haikal Hassan buka suara terkait hal tersebut. Ia mempertanyakan sikap Ketua KPK yang justru malah mengurusi hal yang dianggapnya sepele. "Baru kali ini ya Ketua KPK ngurusin ceramah di kantornya, nggak ngurusin yang korupsi yang besar-besar, itu lho yang saya pikirin ya," ujarnya, dilansir dari tayangan di kanal Youtube Talk Show tvOne.

Tak hanya itu, Haikal menduga bahwa penolakan UAS di KPK lantaran didasari oleh kepentingan politik. "Karena beliau bukan pendukung Jokowi, termasuk saya tidak mendukung Jokowi. Sehingga yang sudah ngundang batal, di kementerian dan juga BUMN," ungkap Haikal Hassan.

Haikal mengatakan bahwa kejadian seperti ini telah terjadi sejak satu tahun yang lalu. Dan diperkirakan akan terus terjadi selama kepemimpinan Presiden Joko Widodo.

"Sejak Ramadhan tahun lalu hingga sekarang belum pernah terputus, dan kira-kira ini lima tahun ke depan pun akan begitu," tuturnya.

Lebih lanjut Haikal akan membuat daftar soal sejumlah nama Ustaz yang mendapatkan penolakan untuk mengisi kajian di sejumlah Kementerian maupun perusahaan BUMN.

"Mungkin sebentar lagi akan saya kumpulkan siapa-siapa yang telah ditolak, yang undangannya udah sampai terus dibatalin, akan kita list sekalian," imbuhnya.

"Apa iya seorang Agus Ketua KPK ngurusin sampai sebegitu detailnya, kalau seandainya ada pernyataan 'ini kan kantor saya terserah saya dong mau ngundang siapa', kalau ada pernyataan seperti itu yaudah terserah Pak Agus kita nggak bisa ikut campur,” terangnya.

Lantas Haikal juga menduga bahwa hal yang menimpa UAS ini merupakan kelanjutan dari rilis daftar 200 penceramah yang pernah dikeluarkan oleh Kementerian Agama.

"Cuman kalau ini berimbas kepada yang lain, departemen yang lain, lembaga yang lain, akhirnya ternyata betul secara tidak tertulis harus ada ustaz plat merah atau yang plat ijo. Dan juag ternyata terbukti waktu jaman menterinya Pak Lukman mengeluarkan daftar yang 200 yang kemudian kontroversi lalu tidak dilanjutkan jangan-jangan itu kelanjutannya semua," paparnya.

Terakhir, Haikal meminta kepada Ketua KPK untuk menjelaskan kontroversi yang pernah dilakukan oleh UAS. "Pak Agus tolong jelaskan UAS kontroversinya dimana?" pungkas Haikal.



Sumber : tribunnews.com
Editor : sanca
Label:

SancaNews

{picture#} YOUR_PROFILE_DESCRIPTION {facebook#YOUR_SOCIAL_PROFILE_URL} {twitter#YOUR_SOCIAL_PROFILE_URL} {google#YOUR_SOCIAL_PROFILE_URL} {pinterest#YOUR_SOCIAL_PROFILE_URL} {youtube#YOUR_SOCIAL_PROFILE_URL} {instagram#YOUR_SOCIAL_PROFILE_URL}
Diberdayakan oleh Blogger.