JAKARTA, SANCANEWS.COM - Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Jabodetabek kembali turun ke jalan dengan menggelar demonstrasi di area Patung Kuda di depan Istana Negara, Jakarta Pusat, Kamis (17/10) siang.

Mahasiswa kembali kejalan mendesak Presiden Jokowi untuk mengeluarkan Perppu KPK sebagai pengganti UU KPK yang telah disahkan oleh DPR-RI bersama pemerintah.

Semantara itu dalam orasi, koordinator aksi meyerukan dan menyemangati peserta aksi untuk bertemu Presiden karena pihaknya menganggap bahwa Presiden mengeluarkan RUU KPK telah melemahkan peberantasan korupsi.

Terkait larang aksi demo, dilansir rmolbanten.com, Ghozi menanggapi santai terhadap larangan dari pihak kepolisian yang tidak memperbolehkan adanya aksi unjuk rasa menjelang pelantikan presiden pada 20 Oktober nanti.

"Benar. Beneran ada aksi," kata Koordinator Media BEM SI, Ghozi Basyir saat dikonfirmasi wartawan, Rabu (16/10).

Polisi pun tidak akan mengeluarkan Surat Tanda Terima Pemberitahuan (STTP) terhadap siapapun yang akan berencana demo.

"Kita mah di negara demokrasi ini tetap gelar aksi. Kan surat aksi itu kan pemberitahuan bukan izin. Kita tetap turun, tetap aksi," tegasnya. [sanca


Label:

SancaNews

{picture#} YOUR_PROFILE_DESCRIPTION {facebook#YOUR_SOCIAL_PROFILE_URL} {twitter#YOUR_SOCIAL_PROFILE_URL} {google#YOUR_SOCIAL_PROFILE_URL} {pinterest#YOUR_SOCIAL_PROFILE_URL} {youtube#YOUR_SOCIAL_PROFILE_URL} {instagram#YOUR_SOCIAL_PROFILE_URL}
Diberdayakan oleh Blogger.