Sejumlah kendaraan ditilang oleh Satlantas
Polres Metro Jakarta Utara, di Jalan Gunung Sahari, Jakarta Utara pada
Rabu (11/9). |
JAKARTA, SANCANEWS.COM - Satlantas Polres Metro Jakarta Utara masih
mendapati sejumlah ratusan pelanggar pada hari kedua penerapan perluasan
ganjil genap, Selasa (10/9).
Menurut Panit Turjawali Satlantas Jakarta Utara, Ipda Sigit P bahwa
rata-rata pelanggar di Jalan Gunung Sahari berasal dari luar daerah Kota
Jakarta.
"Ya hari kedua kurang lebih 385 pelanggar ganjil genap. Mereka itu
mayoritas dari Bekasi, Tangerang, dan luar daerah lainnya,” ujar Sigit
saat dikonfirmasi awak media.
Lebih lanjut, dia mengatakan rata-rata para pendatang itu beralasan
tidak tahu ataupun baru pertama kali melewati Jalan Gunung Sahari
tersebut.
Padahal, menurutnya sejumlah rambu-rambu lalu lintas telah mereka pasang di setiap jalur masuk menuju Jalan Gunung Sahari.
“Tapi tanpa toleransi kita tindak karena kita sudah sosialisasi, manual dan melalui media, jadi enggak ada alasan," jelasnya.
Kata dia, para pelanggar jalur ganjil genap juga kerap berupaya untuk menghindari sanksi tilang.
"Pelanggar itu, pertama dia akan menghindar. Kedua, pembelaan.
Ketiga, bagaimana caranya mencari celah petugas untuk bisa dikondisikan,
baik itu negosiasi maupun mencari celah-celahnya," ujar Sigit.
Namun Sigit mengaskan, dirinya selalu mengingatkan para anggota
kepolisian untuk bertindak sabar dan menjaga emosi mengahadapi pelanggar
lalu lintas.
Diberitakan sebelumnya, Pemerintah Provinsi DKI Jakarta mulai
menerapkan sistem ganjil genap di 25 ruas jalan, termasuk Jalan Gunung
Sahari, Pademangan.
Kebijakan ganjil genap ini berlangsung salam dua shift pada pukul 06.00 WIB-10.00 WIB dan pukul 16.00 WIB-21.00 WIB. (Sanca).