TANAH DATAR, SANCA NEWS.COM - Kualitas udara di Tanah Datar tidak sehat. Masyarakat diminta
mengurangi aktivitas luar ruangan. Asap yang menyelimuti bukan hanya
dari kawasan Riau, Jambi, dan Sumatera Selatan, tetapi diduga ada juga
dari Sumbar.
Kepala Seksi Keselamatan Kebakaran pada Dinas Pol PP Damkar Tanah
Datar Fauzi Arifin menjelaskan, pada 13-14 September kemarin telah
ditemukan enam titik kebakaran hutan dan lahan (karhutla). Kendati
apinya telah berhasil dikendalikan, namun diperkirakan peristiwa itu
turut menyumbang memburuknya kualitas udara.
“Kebakaran diawali dari Koto tangah Saruaso pukul 22.00 WIB, Jumat
(13/9), disusul pukul 10.30 WIB, Sabtu (14/9), di Nagari Pangian, 11.30
WIB di Padang Gantiang, 14.10 WIB di Nagari Tabek Patah, pukul 17.50 di
Tabek Patah, dan pukul 18.00 WIB di Ludai Pagaruyuang,” jelas Fauzi,
Minggu (15/9).
Kabag Humas dan Protokol Setdakab Tanah Datar Yusrizal, mengatakan,
setelah kualitas udara di daerahnya dinyatakan tidak sehat, Bupati
Irdinansyah Tarmizi langsung mengeluarkan imbauan agar masyarakat
mengurangi aktifitas di luar ruangan.
Melalui Surat Edaran nomor 600/510/Perkim LH-2019, bupati mengimbau
masyarakat untuk melakukan beberapa hal, guna menjaga fisik agar tidak
terdampak kabut asap tersebut.
Pada kesempatan itu, Wakil Bupati H. Zuldafri Darma didampingi Kadis
Kesehatan dr. Yesrita Zedrianis, Sekretaris Dinas Pendidikan Inhendri
Abbas, Kabag Humas dan Protokol Yusrizal, jajaran Dinas Kesehatan,
kepala Puskesmas Lima Kaum, Dinas BPBD membagikan masker gratis bagi
siswa di SD Komplek Batusangkar.
Wabup Zuldafri Darma menyampaikan, pembagian masker sebagai bentuk
membantu perlindungan kesehatan bagi siswa maupun masyarakat di Tanah
Datar. (Sanca)