PADANG, SANCA NEWS.COM - Wisatawan asal Singapura menyatakan senang bisa terlibat langsung
dalam prosesi penyembelihan hewan kurban pada Idul Adha 1440 Hijiriah di
Kota Padang, Sumatera Barat, sekaligus itu menjadi pengalaman yang amat
menarik baginya.
"Di Singapura memang ada kurban juga, tetapi banyak syaratnya. Tapi di
sini peserta bisa ikut dalam prosesi bahkan bisa ikut menyembelih. Ini
pengalaman yang sangat menyenangkan," kata pimpinan rombongan wisatawan
Singapura, Syah Ibrahim di Padang, Ahad.
Selain itu, kata dia, daging dari hewan kurban tersebut benar-benar bisa
dinikmati oleh orang-orang yang membutuhkan, salah satunya anak-anak
dari panti asuhan.
"Hewan kurban itu juga dikirimkan untuk Muslim di Mentawai. Kami sangat menyukuri itu," katanya.
Kepulauan Mentawai adalah gugusan pulau-pulau yang secara geografis
terletak di Samudera Hindia dan secara administratif masuk ke dalam
Provinsi Sumbar.
Namun, penduduk asli Mentawai mempunyai kebudayaan yang berbeda dengan penduduk Minangkabau karena terpisah oleh laut.
Pemilik perusahaan perjalanan wisata Ero Tour yang menggagas paket
wisata kurban itu, Ian Hanafiah mengatakan sebagian besar peserta wisata
ikut berkurban, tetapi ada juga keluarga mereka yang tidak bisa ikut,
tetapi menitipkan untuk kurban di Padang.
"Total ada enam sapi dan 25 ekor kambing yang dikurbankan oleh wisatawan Muslim Singapura ini," katanya.
Wisatawan asal Singapura dijamu dengan
kudapan khas di daerah di Padang, Sumbar, usai mengikuti prosesi penyembelihan
hewan kurban pada Idul Adha 1440 H, Ahad (11/8). |
Selain berkurban, sebanyak 35 orang wisatawan Singapura itu juga sepakat
membantu Panti Asuhan Khusus Anak Mentawai, Kelurahan Gurun Laweh Nan
XX, Kecamatan Lubuk Begalung.
Bantuan itu berupa dipan tempat tidur lengkap dengan kasur dan bantal
serta bangunan untuk belajar dengan total bantuan sekitar Rp90 juta.
"Kita berharap wisata kurban ini akan bisa menjadi agenda rutin kerja sama dengan agen perjalanan wisata di Singapura," katanya.
Sebelumnya sekitar 15 tahun lalu, menurut Ian, paket wisata yang sama
pernah juga dilaksanakan. Bahkan jumlah hewan kurban dari wisatawan itu
mencapai 150 ekor. Namun, penerbangan langsung Padang-Singapura yang
tidak ada lagi menjadi kendala tersendiri.
"Peserta terpaksa harus lewat Batam. Namun antusiasmenya ternyata tidak menurun," kata dia.
Ketua Pengurus Masjid Ar Raudhah, Gunung Pangilun Firdaus Ilyas menyebut
masyarakat sangat mendukung kegiatan itu dan menganggap wisatawan
Singapura itu sebagai tamu.
Masyarakat bahkan secara swadaya menyiapkan sajian kudapan khas daerah untuk menjamu tamu dari Negeri Singa itu. (Dkn/Sanca).