Sapi kurban di Masjid Nurul Huda, Kelurahan Purus Baru, Kota Padang, Sumbar, dimandikan dengan air bunga 7 rupa sebelum disembelih, Minggu (11/8/2019).

Sapi kurban di Masjid Nurul Huda, Kelurahan Purus Baru, Kota Padang, Sumbar, dimandikan dengan air bunga 7 rupa sebelum disembelih, Minggu (11/8).

 


PADANG, SANCA NEWS.COM - Pada Hari Raya Idul Adha, umat Islam di seluruh dunia melaksanakan shalat Idul Adha.

Momen Idul Adha adalah simbol ketakwaan dan kecintaan umat Islam dalam meneladani ajaran Nabi Ibrahim AS.

Setelah melaksanakan shalat Idul Adha, umat Islam akan melaksanakan penyembelihan hewan kurban.

Namun ada yang berbeda dengan proses penyembelihan hewan kurban di Masjid Nurul Huda, Jalan Durian No 20 A, Purus Baru, Kota Padang.

Sebelum disembelih, sapi kurban dimandikan terlebih dahulu, lalu didandani.

Sapi kurban itu dimandikan dengan air bunga tujuh rupa yang telah dicampur dengan jeruk purut dan bedak.

Air tersebut disiram oleh peserta kurban menggunakan gayung ke kepala sapi.

Kemudian, bulu sapi tersebut disisir dan didandani.

Setelah itu, sapi tersebut disembelih diiringi dengan gema takbir warga yang berada di sekitar lokasi.

Ada 6 ekor sapi kurban yang ada di masjid ini, dan semuanya dimandikan serta didandani.

Bainullah Tuanku Elok (60), Imam Masjid Nurul Huda Purus yang juga panitia kurban mengatakan, prosesi penyembelihan tersebut sesuai dengan apa yang dilakukan oleh Nabi Ibrahim AS saat menyembelih putranya Nabi Ismail AS.

"Nabi Ismail AS dibawa secara baik-baik ke suatu tempat dan digulingkan secara baik-baik," katanya.

Ia mengatakan, bahwa prosesi penyembelihan diwali dengan kalimat takbir.

"Untuk tata cara seperti ini hukumnya bukan wajib, tapi harus,” ujarnya.

Menurut dia, Nabi Ismail AS sebelum disembelih dibersihkan oleh ibunya Siti Hajar terlebih dahulu.

“Nabi Ismail AS dimandikan terlebih dahulu, dikasih bedak dan wangi-wangian sebelum disembelih," ujarnya.

Ia menjelaskan, makna yang terkandung di balik wangi-wangian tersebut untuk membersihkan jiwa orang yang ikut berkurban.

“Orang kalau sudah bersih jiwanya, maka harum dirinya. Kalau tidak bersih jiwanya tidak ada cahaya di wajahnya,” ujarnya.

Ia menjelaskan, bahwa prosesi penyembelihan tersebut sudah turun-temurun dilakukan.

Tata Cara Penyembelihan Hewan Kurban

Berikut tata cara dan doa penyembelihan hewan kurban beserta ketentuan kepada siapa daging kurban berhak dibagikan.

DOA

Sebelum menyembelih hewan kurban sebaiknya didahului dengan berdoa sehingga ibadah kurban yang dilaksanakan diterima oleh Allah SWT.

اَللَّهُمَّ هَذِهِ مِنْكَ وَإِلَيْكَ فَتَقَبَّلْ مِنِّيْ يَا كَرِيْمُ

Bahasa Latin: Allâhumma hâdzihî minka wa ilaika, fataqabbal minnî yâ karîm
Terjemahan: “Ya Tuhanku, hewan ini adalah nikmat dari-Mu. Dan dengan ini aku bertaqarrub kepada-Mu. Karenanya hai Tuhan Yang Maha Pemurah, terimalah taqarrubku.”
Selain itu ada pula doa yang dianjurkan sebelum menyembelih hewan kurban.
Dilakukan sebelum menghadapkan hewan kurban ke arah kiblat.

Berikut urutan doanya:

1. Baca “Bismillâh”

بِسْمِ اللهِ

Bismillâh

Terjemahan: “Dengan nama Allah”
Akan lebih sempurna jika dibaca:

بِسْمِ اللهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْمِ

“Bismillâhir rahmânir rahîm”
Terjemahan: “Dengan nama Allah Yang Maha Pengasih, lagi Maha Penyayang”

2. Baca sholawat untuk Rasulullah SAW

اَللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ

Allâhumma shalli alâ sayyidinâ muhammad, wa alâ âli sayyidinâ muhammad.

Terjemahan: “Tuhanku, limpahkan rahmat untuk Nabi Muhammad SAW dan keluarganya.”

3. Baca takbir tiga kali dan tahmid sekali

اَللهُ أَكْبَرُ اَللهُ أَكْبَرُ اَللهُ أَكْبَرُ وَلِلهِ الْحَمْدُ

Allâhu akbar, Allâhu akbar, Allâhu akbar, walillâhil hamd

Terjemahan:, “Allah Maha Besar, Allah Maha Besar, Allah Maha Besar, segala puji bagi-Mu.”

4. Baca doa menyembelih

اَللَّهُمَّ هَذِهِ مِنْكَ وَإِلَيْكَ فَتَقَبَّلْ مِنِّيْ يَا كَرِيْمُ

Allâhumma hâdzihî minka wa ilaika, fataqabbal minnî yâ karîm

Terjemahan: “Ya Tuhanku, hewan ini adalah nikmat dari-Mu. Dan dengan ini aku bertaqarrub kepada-Mu. Karenanya hai Tuhan Yang Maha Pemurah, terimalah taqarrubku.”

Tata cara penyembelihan hewan kurban Hari Raya Idul Adha

Teknik Penyembelihan Hewan

1. Hewan direbahkan pada posisi bagian kiri disunahkan menghadap kiblat
2. Keempat kaki diikat
3. Wajib membaca doa sebelum penyembelihan. Doa: “Bismillahi Allahu Akbar”
4. Tempat penyembelihan pada bagian leher di belakang jakun
5. Memotong tiga saluran (saluran pernafasan, makanan, pembuluh darah) dengan satu kali sayatan tanpa mengangkat pisau
6. Memeriksa kelayakan proses penyembelihan dengan memastikan tiga saluran terputus

Menetapkan Status Kematian Hewan Penyembelihan (minimal > 2 menit)

1. Tidak adanya respons/reflek kornea mata (mata tidak berkedip)
2. Tidak adanya gerakan pada perut
3. Berhentinya aliran darah dari pembuluh darah yang terpotong
4. Proses Tindak Lanjut Setelah Pemotongan
5. Pemisahan kepala dan kaki
6. Pengulitan digantung di tempat yang bersih
7. Pemisahan jeroan merah (hati, jantung, ginjal, limpa) dan hijau (lambung dan usus)
8. Jeroan hijau segera dicuci di tempat yang terpisah
9. Pemotongan daging dilakukan di tempat yang bersih dan terlindung dari sinar matahari
10. Kantong plastik untuk daging dan jeroan dipisahkan, gunakanlah kantong plastik tidak berwarna (untuk makanan)
11. Daging yang sudah dikemas segera didistribusikan
12. Lubang bekas saluran darah harus di tutup kembali dengan rapi

Ketentuan pembagian daging kurban Hari Raya Idul Adha

Berikut ketentuan pembagian daging hewan kurban Hari Raya Idul Adha, dilansir dari islam.nu.or.id
1. Orang yang berkurban berhak menerima maksimal sepertiga dari daging kurbannya.

ـ (ولا يأكل المضحي شيئا من الأضحية المنذورة) بل يتصدق وجوبا بجميع أجزائها (ويأكل) أي يستحب للمضحي أن يأكل (من الأضحية المتطوع بها) ثلثا فأقل

Artinya, “(Orang yang berkurban tidak boleh memakan sedikit pun dari ibadah kurban yang dinazarkan [wajib]) tetapi ia wajib menyedekahkan seluruh bagian hewan kurbannya. (Ia memakan) maksudnya orang yang berkurban dianjurkan memakan (daging kurban sunnah) sepertiga bahkan lebih sedikit dari itu,”

2. Orang yang berkurban tidak boleh menjual daging kurbannya.

ـ (ولا يبيع) المضحي (من الأضحية) شيئا من لحمها أو شعرها أو جلدها أي يحرم عليه ذلك ولا يصح سواء كانت منذورة أو متطوعا بها

Artinya, “Orang yang berkurban (tidak boleh menjual daging kurban) sebagian dari daging, bulu, atau kulitnya. Maksudnya, ia haram menjualnya dan tidak sah baik itu ibadah kurban yang dinazarkan (wajib) atau ibadah kurban sunnah,”

3. Daging kurban dibagikan keada fakir miskin dalam bentuk daging segar.

ويطعم) وجوبا من أضحية التطوع (الفقراء والمساكين) على سبيل التصدق بلحمها نيئا فلا يكفي جعله طعاما مطبوخا ودعاء الفقراء إليه ليأكلوه والأفضل التصدق بجميعها إلا لقمة أو لقمتين أو لقما

Artinya, “Orang yang berkurban wajib (memberi makan) dari sebagian hewan kurban sunnah (kepada orang fakir dan miskin) dengan jalan penyedekahan dagingnya yang masih segar. Menjadikan dagingnya sebagai makanan yang dimasak dan mengundang orang-orang fakir agar mereka menyantapnya tidak memadai sebagai ibadah kurban. Yang utama adalah menyedekahkan semua daging kurban kecuali sesuap, dua suap, atau beberapa suap,”

Sebagian ulama berpendapat pembagian daging kurban dibagikan menjadi 3 bagian: yaitu untuk orang miskin, orang kaya, dan orang yang berkurban. (Donny).
Label:

SancaNews

{picture#} YOUR_PROFILE_DESCRIPTION {facebook#YOUR_SOCIAL_PROFILE_URL} {twitter#YOUR_SOCIAL_PROFILE_URL} {google#YOUR_SOCIAL_PROFILE_URL} {pinterest#YOUR_SOCIAL_PROFILE_URL} {youtube#YOUR_SOCIAL_PROFILE_URL} {instagram#YOUR_SOCIAL_PROFILE_URL}
Diberdayakan oleh Blogger.