Mendikbud Muhadjir Effendy |
JAKARTA, SANCA NEWS.COM - Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Muhadjir Effendy menyebut,
sekolah di DKI Jakarta sudah memenuhi syarat menerapkan Penerimaan
Peserta Didik Baru (PPDB) berbasis zonasi secara penuh. Alasannya,
kualitas sekolah di ibu kota sudah merata.
"DKI menurut saya
sangat memenuhi syarat untuk melaksanakan zonasi penuh, termasuk DIY.
Karena kualitas sekolah relatif merata," ujar Muhadjir di Kompleks
Istana Kepresidenan, Jakarta Pusat, Rabu (14/8).
Muhajir mengatakan, kemacetan di ibukota bisa dikurangi jika DKI Jakarta menerapkan zonasi penuh. Begitu juga dengan Daerah Istimewa Yogyakarta yang dianggap telah memenuhi persyaratan.
"Jika zonasi dapat dilakukan secara penuh, anak pergi ke sekolah terdekat, maka kekacauan transportasi, yang menyebabkan kemacetan lalu lintas, 70 persen orang tua antara anak-anak ke sekolah, dapat berkurang secara dramatis. Buktinya adalah jika liburan, DKI adalah sepi, kan? DKI bisa sepenuhnya diadopsi karena kualitas sekolahnya relatif merata," paparnya.
"Jika zonasi dapat dilakukan secara penuh, anak pergi ke sekolah terdekat, maka kekacauan transportasi, yang menyebabkan kemacetan lalu lintas, 70 persen orang tua antara anak-anak ke sekolah, dapat berkurang secara dramatis. Buktinya adalah jika liburan, DKI adalah sepi, kan? DKI bisa sepenuhnya diadopsi karena kualitas sekolahnya relatif merata," paparnya.
"Sehingga
anak-anak tidak perlu sekolah jauh-jauh, cukup di tempat itu. Kalau bisa
SD cukup jalan kaki, naik sepeda, bahkan menurut saya juga bisa jadi
contoh untuk daerah lain," imbuhnya.
Pembagian kuota zonasi PPDB
di DKI Jakarta sebelumnya pernah disorot Ombudsman. Dinas Pendidikan
(Disdik) DKI Jakarta menjawab dan mengaku tidak mengeluarkan
peraturan berbeda dengan Kemendikbud soal kuota zonasi di PPDB. Disdik
DKI mengaku menetapkan kuota zonasi berdasarkan kelurahan dan provinsi.
"Bukan
perbedaan, hanya kita bagi. Ada zonasi kelurahan, ada zonasi tingkat
provinsi. Semua kan zonasi. Jadi, ada zonasi basis kelurahan. Paling
dekat mana?" ucap Kepala Dinas Pendidikan DKI Jakarta Ratiyono, saat
dihubungi, Selasa (25/6). (Donny/detik)