Ribuan Warga Pesisir Bandar Lampung panik akibat gempa berpusat di wilayah barat daya Sumur Banten, Jumat (2/8).


LAMPUNG, SANCA NEWS.COM - Sejumlah warga di Kota Bandar Lampung mulai memadati halaman Kantor Gubernur dan Mapolda Lampung untuk mengungsi setelah merasakan getaran gempa bermagnitudo 7,4 yang berpusat di wilayah Banten.

Berdasarkan pantauan di lapangan, Kantor Pemerintahan Provinsi Lampung dan Polda Lampung, Jumat (2/8) malam, warga mulai berdatangan untuk mencari tempat yang aman karena takut terjadi tsunami.

Sebelumnya, BMKG menyatakan beberapa daerah di Lampung berstatus waspada terhadap potensi tsunami pasca gempa.

"Saya takut saja ada tsunami akibat gempa tadi, dan waspada agar keluarga juga merasa aman," kata Karsida salah seorang warga Gudang Lelang, Bandar Lampung, yang mengungsi di Kantor Gubernur Lampung.

Dia mengatakan, akan tetap bertahan di lokasi bersama anak-anaknya hingga situasi aman terkendali.

"Anak saya banyak dan masih kecil semua, ngungsi agar mereka selamat, tapi suami saya masih di rumah berjaga-jaga," kata dia.

Hal yang sama dikatakan oleh Fitri warga Sinar Laut Bandarlampung.

Dia mengatakan, sebelum mengungsi merasakan gempa yang besar. "Ya takut, kan rumah saya di atas laut, takut air naik," ujar dia.

Saat ini pihak kepolisian sedang mengatur lalu lintas di depan kantor gubernur untuk mengurai kemacetan karena warga semakin banyak yang datang ke tempat itu.

Gempa bumi berkekuatan 7,4 Skala Richter mengguncang wilayah Jawa dan Sumatra pada pukul 19.03 WIB. BMKG menyatakan peringatan dini tsunami tidak akan dicabut hingga 21.35 WIB.

Dari pantauan Sanca News.com hingga berita ini diterbitkan, dari beberapa daerah yang berpotensi tsunami tidak ada yang diterjang gelombang tinggi. 
(Sanca/Dkn).

Label:

SN

{picture#} YOUR_PROFILE_DESCRIPTION {facebook#YOUR_SOCIAL_PROFILE_URL} {twitter#YOUR_SOCIAL_PROFILE_URL} {google#YOUR_SOCIAL_PROFILE_URL} {pinterest#YOUR_SOCIAL_PROFILE_URL} {youtube#YOUR_SOCIAL_PROFILE_URL} {instagram#YOUR_SOCIAL_PROFILE_URL}
Diberdayakan oleh Blogger.