PADANG, SANCA NEWS.COM - Para pegiat selam (diver) di Sumatera Barat (Sumbar) sangat
prihatin dengan kondisi pantai dan bawah laut wilayah perairan bagian
barat tengah Sumatera. Kenapa tidak, saat melancong ke bagian Timur
Pulau Marak, terletak di Kecamatan Koto IX Tarusan, Kabupaten Pesisir
Selatan atau tepatnya di desa Nagari Sungai Pinang.
Para penyelam
menemukan ribuan sampah plastik berjejer di sepanjang pantai bahkan di
bawah laut. Salah satunya itu diunggah pemilik akun Instagram
@tanharimage, ia mengunggah video berdurasi 33 detik, berisi imbauan
kepada pemerintah daerah dan mengajak masyarakat untuk menyadari bahwa
ancaman sampah mengganggu kelangsungan ekosistem lingkungan hidup.
Mengutip
kata-katanya, “Hari ini kita baru selesai log pertama (divelog diver)
di Pulau Marak. Keindahannya cukup bagus, tetapi terlalu banyak sampah,”
Ia
melanjutkan, ‘Artinya pemerintah daerah, masyarakat kita harus lebih
peduli terhadap lingkungan kita. Karena lingkungan kita adalah
lingkungan yang penuh ekosistem yang baik, untuk kelangsungan kehidupan
anak cucuk kita,” ujarnya menutup dengan kalimat Salam Konservasi.
Saat
dikonfirmasi secara daring, Sabtu (17/8/2019), pemilik akun mengakui,
ketika ia dan bersama rekan-rekannya sesama diver di lapangan melihat
tidak hanya di pantai bergelimang sampah, di bawah laut juga demikian.
Rata-rata sampah yang mengendap di pantai itu sampah bekas siap pakai
sehari-hari dan lebih dominan itu ialah plastik, mulai dari plastik yang
baru mendarat dan sudah lama.
“Plastik lebih dominan, seperti
bungkusan sabun mandi, bungkusan minyak goreng, plastik botol mineral,
kantong-kantong kresek yang dipenuhi lumpur karena lama tertimbun atau
lama terselip diantara karang,” ujarnya.
Tanhar sapaan akrab
Kariadil Harefa itu melanjutkan, selebihnya ada potongan pohon, ranting
kayu dan bahkan ada kerucut lalu lintas alias pemisah jalan (traffic
cone) dan ember plastik yang pakai para tukang.
“Semuanya kami
temukan sampai pada kedalaman 15 meter, artinya sampah itu tidak hanya
menghiasi pantai tetapi juga bawah laut. Itu sangat mengancam
keselamatan terhadap terumbu karang dan segala jenis habitat yang ada di
dalam laut,” terangnya.
Para diver baik dari Nature educaTed
Scuba Diving (Nat Dive), UKM Diving Proklamator dan Deep Andespin West
Sumatra saat ini sedang dan masih melakukan penyelaman serta
mengumpulkan sampah dalam laut dan mengutip sampah di sepanjang bibir
pantai. Ini sekaligus kado untuk memeriahkan HUT ke-74 Republik
Indonesia.
“Kado maksud kami sebagai evaluasi bagi kita semua
termasuk pemerintah, untuk lebih peduli terhadap lingkungan dengan tidak
membuang sampah ke laut termasuk upaya mengurangi pemakaian berbahan
plastik,” ungkapnya.
Sementara itu, rekannya Indrawadi Mantari
menyampaikan, ketika turun ke lapangan atau sedang trip diving, memang
acap melakukan agenda pungut sampah. Seperti misalnya, dilakukan para
mahasiswa berasal dari Unit Kegiatan Mahasiswa Diving Proklamator
(UKM-DP) Universitas Bung Hatta. Pada saat berkegiatan baik itu Latihan
Perairan Terbuka (LPT), mendata terumbu karang dan scuba diving bersama
beberapa lembaga selalu mengawali agenda dengan memungut sampah di
pantai termasuk di bawah laut.
Namun, kali ini sekaitan dengan
imbauan Menteri Kelautan dan Perikanan, Susi Pudjiastuti kepada
masyarakat Indonesia untuk menghadap laut.
“Bu menteri mengajak
semua pihak untuk menghadap laut, masyarakat dimintakan berkomitmen
menjaga ekosistem laut secara bersama-sama,” ujar Indrawadi.
Sambungnya,
dari imbauan itu Kementerian Kelautan dan Perikanan bersama Pandu Laut
Nusantara menggelar bersih pantai dan laut, 18 Agustus 2019 yang
diselenggaarakan di 74 titik di Indonesia. Sementara di Sumbar
dipusatkan di Padang, tepatnya di Pantai Muaro Lasak. Hanya saja, bagi
para pegiat lingkungan dan pecinta alam dapat melakukan di daerah ia
berada.
“Kami sudah lebih awal melakukannya sebelum tanggal 18
Agustus, ini dikarenakan pertimbangan waktu dan cuaca. Sebab saat ini
wilayah Padang dalam keadaan hujan disertai angin kencang dan juga
kilat,” tutup Indrawadi. (Donny//Sanca)
Kutipan dari : Covesia