Balai Kota DKI Jakarta/Net |
JAKARTA, SANCA NEWS.COM - Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Jakarta mengajukan anggaran Rp 900 miliar. Salah satu pemanfaatannya untuk menghidupkan lagi museum di Jakarta.
Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan, Edy Junaedi, menyayangkan sepinya pengunjung di museum.
"Tahun depan, total anggaran Dinas Pariwisata Ekonomi Kreatif belum
diketok kan, masih proses ya. Estimasi harapannya sama lah, sekitar Rp
900 miliar. Tahun ini kan sekitar Rp 900 miliar," ujar Edy di Museum
Tekstil, KS Tubun, Jakarta Barat, Jumat (23/8).
Anggaran tersebut akan digunakan pihaknya untuk membangkitkan
pariwisata museum. Yaitu melalui perbaikan sarana dan prasarana
destinasi, pengadaan event, dan promosi acara.
Menurutnya, bila ketiga hal itu terpenuhi, maka jumlah pengunjung
bisa meningkat. Edy mengatakan, yang selama ini jadi kendala adalah
kurang dilakukannya salah satu dari ketiga hal tersebut.
"Destinasinya tuh sarana prasarananya diperbaiki, dilengkapi,
ditingkatkan, dibuat nyaman gitu kan. Lalu di museum juga kalau udah
nyaman tapi eventnya gak ada, ya orang gak dateng," jelas Edy.
"Udah dua-duanya ada, promosi. Kadang bagus tapi promosinya kurang.
Ya gak ada yang dateng juga. Tiga hal itu harus sama-sama," dia
mengakhiri.
Edy menambahkan, selama ini pihaknya selalu gencar mempromosikan
acara lewat media sosial Instagram Jakarta Tourism @jakarta_tourism.
"Event-event di Jakarta itu selalu setiap akhir bulan kita posting,
ini eventnya tiap minggu ada. Bukan cuma yang diselenggarakan oleh
Pemda, Pemprov, tapi juga oleh swasta," ujar Edy.
"Banyak yang bagus-bagus. Bahkan jauh lebih banyak di temen-temen
private ya, mereka punya acara yang luar biasa gitu ya," imbuh dia.
Selain itu, pihak Dinas Pariwisata juga sudah mengupayakan digitalisasi musem. Hal ini untuk meningkatkan minat pengunjung.
"Sudah, sejarah Jakarta sudah mulai, yang koleksinya sudah kita digitalisasi perlahan. Karena banyak ya," kata dia mengakhiri. (Dkn).