Ilustrasi Gabion |
Pelantikan anggota DPRD Sumbar, Kamis (28/8) |
Pelantikan anggota DPRD Sumbar, Kamis (28/8) |
Mulai 1 September 2019, Denda Pajak Kendaraan Bermotor di Sumbar Diputihkan, Pindah ke BA Gratis |
Anggota DPRD DKI Jakarta |
Ilustrasi Gabion |
Koalisi Kawal Capim KPK menggelar konferensi pers di Kantor LBH Jakarta, Minggu (25/8)
|
Kepala Rumah
Detensi Imigrasi Jakarta, Morina Harahap, SH, MM bersama dengan Staf |
JAKARTA, SANCANEWS.COM - Rumah Detensi Imigrasi Jakarta
berlokasi di Jalan Peta Selatan Kalideres, dipimpin oleh Morina Harahap.SH.MM.
wanita cantik dari Sumatera Utara. Pada kesempatan ini ketika tim Sanca News
diterima dengan baik dan penuh kekerabatan oleh Morina dan beberapa stafnya,
mengadakan pertemuan (tatap muka) untuk memperkuat persahabatan dan komunikasi
sebagai mitra. Jumat (23/8).
Dalam kehidupan sehari-harinya, informasi diterima dari
rekan-rekannya di lapangan dan pengamatan lapangan, wanita ini terlihat ramah,
sopan, mudah bergaul, rendah hati, dan berdedikasi, yang membuat semua stafnya
sangat menghormatinya.
Kepala Rumah
Detensi Imigrasi Jakarta, Morina Harahap, SH, MM beserta Staff dan Crew Sanca
News |
Morina, panggilan akrabnya, selain sopan, juga memiliki
karisma tinggi yang didukung oleh pendidikan formal yang berkualitas, sehingga
layak disebut Kartini hari ini.
"Alhamdulillah, karena saya dipercaya oleh pimpinan
untuk melaksanakan tugas saya di sini, selama dua tahun hingga hari ini tidak
ada lagi keributan atau gesekan di antara mereka," katanya.
Ketika diwawancarai secara langsung, Morina menyebutkan bahwa
Rumah Detensi Imigrasi Jakarta memiliki moto yang tulus, tegas dan
berintegritas tinggi, karena moto ini dapat memberikan contoh peringkat terbaik
untuk berurusan dengan orang asing yang mengalami masalah.
"Bagi saya, hal terpenting dalam menjalankan tugas saya
adalah memiliki dedikasi dan integritas yang tinggi, kami memperlakukan mereka
dengan baik dan memanusiakan manusia, terutama saya seorang ibu, oleh karena
itu saya sering memperlakukan jajaran di sini sebagai keluarga saya sendiri,
tetapi saya selalu memprioritaskan agar kita dapat menjalankan tugas dengan baik
dan bertanggung jawab, baik kepada Negara dan yang maha kuasa. Insya Allah,
jika melaksanakan tugas dengan amanah dan tanggung jawab, tidak peduli seberapa
berat tugas atau tanggung jawab kita dapat melakukannya dengan tersenyum,"
sebutnya Morina.
Selain itu, menurut Morina, hingga hari ini ada 137 imigran
dan staf yang telah mampu menjalaninya dengan baik.
"Kami dan staf sering bersosialisasi kepada masyarakat,
baik siswa dan tokoh masyarakat tentang pengungsi, karena banyak dari
masyarakat kami belum dapat membedakan antara pengungsi dan imigran sehingga
banyak juga menyamakan status mereka," ungkap Morina Harahap, SH. MM ke
Team Sanca News. (tim)
Nurshobah
Kasi Pemulihan di Dinas Sosial Pemprov DKI Jakarta |
JAKARTA, SANCANEWS.COM - Pasca keributan pada Kamis
(22-08-2019) tentang pengungsi di tempat penampungan sementara yang terletak di
jalan Bedugul Kalideres Jakarta Barat, itu dimulai dengan masalah menyediakan
distribusi makanan dan minuman yang tidak merata, menyebabkan pertengkaran di
antara sesama imigran. Dalam insiden ini ada beberapa korban dengan luka ringan
sampai kepala mereka bocor. Jumat (23/08).
Pada saat kejadian pihak Kepolisian langsung bertindak cepat
melakukan pengamanan di wilayah kejadian sehingga keributan tersebut dapat
diatasi, meskipun menurut informasi salah seorang pengungsi, pihak Kepolisian
sempat menjadi korban pemukulan oleh seseorang dalam keributan tersebut.
Nurshobah Kasi Pemulihan di Dinas Sosial Pemprov DKI
menyatakan, terhitung dari tanggal 31 juli 2019 kemaren sudah menghentikan
bantuan makanan kepengungsi sesuai dengan arahan pimpinan, karena pertanggung
jawaban penanganan pengungsi tidak berada di Pemprov DKI melainkan di UNHCR dan
sesuai dengan Perpres nomor 125 tentang penanganan pengungsi, namun pertanggal
19 Agustus 2019 kemaren sampai 21 Agustus 2019 Pemprov kembali menyalurkan
bantuan makanan karena pihak UNHCR tidak menyalurkan.
“Meskipun begitu Pemprov DKI tidak lepas tangan begitu saja,
bahkan gedung yang digunakan untuk Penampungan Sementara ini adalah aset
Pemprov, dan tanggal 31 Agustus 20 19 ini akan di kosongkan karena gedung ini
belum memiliki sarana air juga listrik. Untuk penanganan pengungsi akan di
tangani oleh Instansi terkait sesuai dengan Perpres nomor 125," jelasnya Nurshobah.
Masih menurut Nurshobah "Kita harapkan dari sinergitas
Instansi terkait dalam penanganan pengungsi ini kita bisa dapatkan formula yang
lebih baik lagi untuk penanganan pengungsi," pungkas Nurshobah. (Alizar)
Wabup Bolsel Belajar Pengelolan Informasi Publik di Pemkot Padang |
Ilustrasi Obat-obatan Kadaluarsa |
Puskesmas Kamal Muara |
Ibu hamil bernama Novi Sriwahyuni (21) diberi vitamin B6
kadaluarsa oleh pihak Puskesmas Kamal Muara, Jakarta Utara. |
Sumarni
(64) menerima Kartu Lansia Jakarta dari Pemprov DKI Jakarta. Sumarni dan
penerima KLJ lainnya akan mendapat bantuan Rp 600.000 per bulan. |