Wali Kota Jakarta Timur, M Anwar saat
pelaksanaan Biduk di Sekertariat RW 5 Kelurahan Penggilingan, Cakung,
Jakarta Timur, Rabu (26/6/2019) |
JAKARTA, SANCA NEWS.COM – Penyebab kebakaran yang terjadi pada Sabtu (6/7) sekira pukul 04.50 WIB di RT 10/RW 07 Kelurahan Cipinang Besar Selatan hingga kini belum diketahui.
Kebakaran itu mengakibatkan 147 jiwa kehilangan tempat tinggal.
Sebab kebakaran memicu tanda tanya karena sejumlah warga mengatakan api muncul dari dua titik bagian atas rumah yang letaknya berseberangan sehingga api cepat menjalar.
Sebelum musibah terjadi, pada bulan Mei 2019 lalu warga yang bermukim di Jalan Cipinang Jaya 1 itu diwacanakan terdampak gusuran untuk akses menuju Rusunawa yang hendak dibangun.
Wali Kota Jakarta Timur M. Anwar mengaku tak mengatahui pasti rencana pengusuran karena ditangani Pemprov DKI Jakarta.
"Itu kan Dinas yang punya program, kita sifatnya hanya membantu. Sampai sejauh ini kita belum ada perintah seperti itu. Jangan ntar dipolitisir. Oh ini ntar sengaja" kata Anwar di Jatinegara, Jakarta Timur, Minggu (7/7).
Meski mengaku tak tahu warga RT 10 bakal terdampak gusuran, Anwar membenarkan Pemprov DKI hendak membangun Rusun di belakang permukiman warga.
Dia menampik unsur kesengajaan dalam kebakaran yang membuat 90 personel Sudin Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan Kota Jakarta Timur dikerahkan ke lokasi.
"Kita mau bangun Rusun di belakang bukan di sini. Jangan ada dusta di antara kita, namanya musibah mana ada sih. Orang mau membangun mempersulit warga. Enggak adalah, yang ada untuk bahagia warga," ujarnya.
Pun begitu, Anwar mengaku telah mendengar informasi api pertama muncul justru dari bagian atas satu rumah warga lalu menjalar ke rumah lainnya.
Dia menyebut Pemprov DKI masih menunggu hasil penyelidikan Unit Reskrim Polsek Jatinegara terkait pemicu si jago merah mengamuk.
"Saya bilang sama polisi tolong sidik penyebabnya apa, biar tahu. Supaya warga tenang. Oh penyebabnya ini, enggak apa. Enggak ditangkap kok. Yang penting tidak ada unsur kesengajaan," tuturnya.
Bantuan uang Rp 50 juta yang diberikan Gubernur DKI Anies Baswedan untuk pembangunan tahap awal rumah warga disebut Anwar bukti komitmen Pemprov DKI membantu warga.
Menurutnya Pemprov DKI tetap memperbolehkan warga membangun rumahnya di lokasi semula, pun letaknya di bantaran Kali Cipinang.
"Enggak masalah, warga mau pindah (ke rusun) silahkan. Enggak juga enggak masalah. Itu hak warga, enggak ada paksaan," lanjut Anwar.
Fredi (50), satu warga RT 10 yang kehilangan rumahnya merasa janggal karena api justru muncul dari bagian atap rumah warga dan titik munculnya terbagi dua lokasi.
Upaya warga memadamkan api pun tak sepenuhnya mulus karena menurut mereka api justru kian membesar ketika disiram warga menggunakan air.
"Jadi api muncul dari dua rumah. Satu di sisi kiri, satu di sisi kanan. Jarak dari rumah titik api yang di kiri sama yang di kanan itu tiga rumah. Saya juga heran bisa begitu," kata Fredi.
TribunJakarta.com telah berupaya mengonfirmasi perkembangan penyelidikan kepada Kapolsek Jatinegara Kompol Rudy, namun hingga berita ditulis upaya konfirmasi urung berhasil. (Dkn)