Suasana di kediaman korban Purnawirawan TNI AL, Reinhard Parerungan, Limo, Depok pada Selasa (2/7/2019) |
DEPOK, SANCA
NEWS.COM - Kasus kematian Reinhard Parerungan (78) sempat menghebohkan warga
Kecamatan Limo, Kota Depok, Jawa Barat. Korban yang merupakan purnawirawan TNI
AL itu ditemukan tak bernyawa di rumahnya sendiri dengan kondisi bersimbah
darah. Korban pertama kali ditemukan oleh anaknya, Paul Alexander (44).
Polisi pun
telah menangkap tersangka diduga menghabisi nyawa Reinhard Parerungan.
Inisialnya BS (25). Hari ini, Selasa (2/7), aparat kepolisian telah melakukan
pra-rekonstruksi kasus pembunuhan itu. Berikut sejumlah fakta dan keterangan
terkait kasus tersebut.
BS diduga
sering mencuri semasa kerja
Pelaku pembunuhan purnawirawan TNI AL, BS (25), dipecat lantaran sering mencuri barang di rumah majikannya, Reinhard Parerungan (78), Kecamatan Limo, Kota Depok, Jawa Barat. Selama empat tahun bekerja di kediaman purnawirawan TNI AL tersebut, barang-barang berharga acapkali raib yang diduga kuat diambil oleh pelaku.
Kediaman korban pembunuhan yang tewas oleh pelaku pada Selasa (2/7/2019) (TribunJakarta.com/Satrio Sarwo Trengginas) |
Hal itu
diungkapkan oleh Paul Alexander (44), anak dari Reinhard Parerungan usai melihat
pra-rekonstruksi yang menampilkan adegan pelaku membunuh korban.
"Selama
empat tahun bekerja, memang barang-barang di rumah sering hilang," katanya
kepada awak media pada Selasa (2/7). Aksi mencuri yang melekat di ingatan Paul
tatkala sejumlah uang di dompet milik ayahnya habis diambil BS. Padahal, di
rumah saat itu hanya berdua, sang ayah dan pelaku.
"Dompet
yang berisi duit ditinggal bapak saya mandi, berselang 15 menit kemudian duit
di dalam dompet hilang. Tapi dompet itu malah berpindah posisi,"
terangnya. Kemarahan Paul memuncak hingga berujung pemecatan BS lantaran barang
antik di rumah menghilang.
"Di
dalam rumah saya, barang antik berbahan kuningan hilang. Langsung saya naik
pitam dan memanggil polisi, diperiksa lalu hari itu juga ia dikeluarkan,"
lanjut Paul. Paul tak menyangka BS yang telah dipekerjakan di rumahnya tega
melakukan perbuatan bengis itu kepada ayahnya.
"Dia
kesayangan bapak saya. Sudah dianggap sebagai anak. Tidak menyangka sama sekali
dia bunuh ayah saya," tambahnya.
Kasat
Reskrim Polresta Depok, Kompol Deddy Kurniawan mengatakan pra-rekonstruksi yang
digelar di kediaman korban dilakukan sebanyak 23 adegan detik-detik pembunuhan.
Menurutnya, adegan itu sesuai dengan berita acara yang ditandatangani pelaku.
"Belum
ada fakta baru tapi memang hasil pemeriksaan sudah sesuai dengan apa yang
diperagakan," katanya.
Sebelumnya
diwartakan seorang purnawirawan TNI AL, Reinhard Parerungan (78) tewas
bersimbah darah.
Menurut
Kasat Reskrim Polresta Depok, Kompol Deddy Kurniawan, korban ditemukan tewas
oleh anaknya bernama Paul Alexander (44) ketika pulang dari tempat kerjanya di
daerah Jakarta Selatan.
"Jadi
anak korban sekira pukul 17.00 WIB pergi kerja dan meninggalkan korban sendiri
di rumah, ketika pulang sekira pukul 22.30 WIB ia mendapati rumahnya gelap
karena meteran listriknya diturunkan" ujar Deddy dikonfirmasi, Senin
(1/7).
Lanjut
Deddy, setelah meteran listrik dinaikan ia mendapati rumahnya dalam kondisi
berantakan dan banyak bercak darah di lantai rumahnya.
Setelah
ditelusuri, ia pun mendapati ayahnya sudah dalam kondisi meninggal dunia
tergeletak di kamar mandi.
"Korban
ditemukan bersimbah darah di kamar mandi, dan ada luka bacok dibagian belakang
kepalanya," kata Deddy.
Deddy juga
mengatakan, hasil pemeriksaan diketahui sejumlah barang korban raib yang
diantaranya adalah dompet, tiga unit handphone, dan satu unit laptop.
Linggis Diduga Kuat Dipakai Habisi Korban
Dari
penangkapan BS, polisi juga menemukan barang bukti berupa satu unit laptop,
tiga unit handphone, dan sebuah dompet yang diduga milik korbannya.
Linggis yang diduga kuat dipakai pelaku BS untuk menghabisi nyawa Reinhard Parerungan (TribunJakarta.com/Dwi Putra Kesuma) |
Kapolresta
Depok Kombes Pol Didik Sugiarto mengatakan, hasil pemeriksaan sementara tim
dokter, korban meregang nyawa akibat pukulan benda tumpul dibagian belakang
kepalanya.
Di lokasi
kejadian juga, polisi menemukan sebatang linggis yang diduga kuat menjadi alat
BS untuk menghabisi nyawa korban.
"Di TKP
juga kami temukan linggis yang diduga kuat dipakai pelaku untuk melakukan
pemukulan terhadap korban," kata Didik di Mapolrest Depok, Pancoran Mas,
Kota Depok, Senin (1/7/2019).
Pantauan
TribunJakarta.com, linggis tersebut berukuran panjang lebih dari satu meter.
Dibeberapa
bagian linggis tersebut, terlihat bercak darah kecil-kecil yang sudah mulai
mengering.
Saat ini,
pelaku tengah menjalani pemeriksaan insentif di Mapolresta Depok untuk menguak
motif sesungguhnya BS nekat menghabisi nyawa Reinhard.
Sumber :
Tribun