JAKARTA, SANCA NEWS.COM -
Anggota Tim Gabungan Pencari Fakta (TGPF) Kasus Novel Baswedan, Hendardi,
menyatakan, perwira Polri berpangkat jenderal bintang tiga yang diperiksa
terkait kasus Novel yaitu mantan Kapolda Metro Jaya, Inspektur Jenderal
Mochammad Iriawan.
"Pak Iriawan ya yang kita periksa. Karena Pak Iriawan
saat menjadi Kapolda Metro Jaya beberapa kali bertemu dengan Novel, ya kami
periksa hubungannya apa, dalam rangka apa, dan sebagainya," ujar Hendardi
kepada Kompas.com, Rabu (10/7).
Hendardi menyampaikan, selain Iriawan, tidak ada lagi perwira
Polri berpangkat jenderal bintang tiga yang diperiksa TGPF.
![]() |
Pejabat Gubernur Jawa Barat, Mochamad Iriawan bersama istri
meninggalkan Gedung Sate dengan mata berkaca-kaca melambaikan salam kepada
sejumlah ASN Pemprov Jabar pada acara prosesi pelepasan di gerbang utama Gedung
Sate, Jalan Diponegoro, Kota Bandung, Kamis (6/9/2018).
Suasana haru tampak dalam prosesi pelepasan jenderal bintang
tiga itu, setelah memimpin Jawa Barat selama dua bulan enam belas hari. Kapasitas
Iriawan saat diperiksa pun berstatus sebagai saksi.
"Kapasitasnya saksi. Yang bintang tiga Pak Iriawan saja,
siapa lagi bintang tiga, saya kira enggak ada lagi selain Pak Iriawan,"
ujar dia.
Ia juga mengatakan, Iriawan diperiksa untuk mendalami tujuan
maupun alasannya bertemu Novel.
Seperti diketahui, Iriawan pernah memperingatkan Novel bahwa
ia akan mendapat teror.
Kendati demikian, menurut dia, pemeriksaan Iriawan bukan
berarti TGPF mencurigainya sebagai pelaku penyerangan Novel.
"Bukan dalam rangka kita duga, bukan, tetapi kan waktu
itu dia sebagai Kapolda mendatangi Novel dan sebelum kejadian juga pernah
bertemu. Itu yang kami gali," ujar Hendardi.
"Kami enggak bisa menuduh orang atau menyangkakan maupun
menilai orang kalau tidak ada bukti. Makannya kami gali apakah ada petunjuk
dari Pak Iriawan," kata dia lagi. |
![]() |
Tim Gabungan Pencari Fakta (TGPF) kasus penyerangan Novel
Baswedan bersama Kepala Divisi Humas Polri Irjen M Iqbal saat menggelar
konferensi pers seusai memberikan laporan kepada Kapolri Jendral Tito Karnavian
di Ruang Rupatama, Mabes Polri, Jakarta Selatan, Selasa (9/7/2019). Dari pernyataan
Anggota TGPF Hendardi menyatakan bahwa tim TGPF telah menemukan adanya
temuan-temuan baru dari hasil investigasi yang akan dirilis pekan depan.
Tribunnews/Jeprima (Tribunnews/JEPRIMA) |
Hendardi menyebutkan, Iriawan kala itu pernah bertemu di
rumah Novel, di Mapolda Metro Jaya, dan rumah sakit. Hal itu kemudian yang
digali oleh TGPF.
"Sempat bertemu novel di rumahnya, pernah juga di Polda,
dan rumah sakit. Kami periksa semuanya dalam rangka apa, kemudian saksinya ada
enggak, ternyata ada dan kita periksa juga," papar dia.
Sebelumnya, Anggota TGPF kasus Novel Baswedan, Hermawan
Sulistyo, mengatakan, dalam investigasi untuk mengungkap penyerangan terhadap
penyidik KPK tersebut, pihaknya memeriksa sejumlah perwira Polri berpangkat
jenderal bintang tiga.
Namun, ia tidak mengungkapkan lebih jauh identitas jenderal
bintang tiga yang diperiksa TGPF terkait kasus penyerangan Novel Baswedan
tersebut.
Mabes Polri tak tahu
Terpisah Kadiv Humas Polri Irjen Pol Mohammad Iqbal mengaku
belum mengetahui siapa jenderal bintang tiga yang dimaksud.
Pasalnya, laporan investigasi itu pun baru diserahkan kepada
Kapolri Jenderal Pol Tito Karnavian, Selasa (9/7) malam, dan baru akan
dipelajari.
"Kita kan belum tahu detilnya, makanya kemarin itu tim
pakar menyerahkan hasilnya kepada Pak Kapolri, Pak Kapolri sedang mempelajari,
kami sebagai pejabat utama belum tahu hasilnya itu," ujar Iqbal usai
mengikuti peringatan Hari Bhayangkara ke-73 di Monas, Jakarta Pusat, Rabu
(10/7).
![]() |
Kadiv Humas Polri Irjen Pol Mohammad Iqbal (kiri).
(Tribunnews.com/Vincentius Jyestha) |
Mantan Wakapolda Jawa Timur itu pun menegaskan hasil atau
laporan dari investigasi akan disampaikan secara menyeluruh dan lengkap kepada
publik oleh TPF pada pekan depan.
"Nanti detilnya satu minggu ke depan akan disampaikan
oleh tim pakar beserta kami," ucapnya.
Novel diperiksa
Sebelumnya, Juru Bicara KPK Febri Diansyah mengatakan, Novel
Baswedan akan diperiksa sebagai saksi terkait kasus penyerangan menggunakan air
keras pada 11 April 2017.
Sebab, hingga kini belum juga terpecahkan pelaku dan aktor
intelektual di balik penyerangan tersebut.
"Jadi, akan dilakukan pemeriksaan. Tadi saya sudah cek
juga, Novel Baswedan akan dalam pemeriksaan tersebut untuk menghargai proses
hukum ini,” jelas Febri Diansyah kepada wartawan, Rabu (19/6/2019).
Novel Baswedan diserang oleh dua pengendara motor pada 11
April 2017, seusai salat subuh di Masjid Al-Ihsan tidak jauh dari rumahnya.
Pelaku menyiramkan air keras ke wajah Novel Baswedan,
sehingga mengakibatkan mata kirinya tidak dapat melihat.
Mata kirinya mengalami kerusakan yang lebih parah dibanding
mata kanannya. Hingga kini, polisi belum juga menentukan tersangkanya. (Dkn)