Cawapres Sandiaga Salahuddin Uno |
JAKARTA, SANCA NEWS.COM - Mantan Cawapres Sandiaga Uno memastikan akan menjadi mitra pemerintah. Sandiaga akan jadi mitra dalam hal oposisi untuk menjadi penyeimbang jalannya pemerintahan.
Hal tersebut Sandi umumkan di akun Instagramnya @Sandiuno usai penetapan Capres dan Cawapres terpilih oleh KPU RI pada Minggu (30/6) sore seperti dikutip Wartakotalive.com
Sandi mengingatkan pendukungnya untuk tidak kecewa terlalu dalam. Menurut Sandi, dalam Pemilu dipilih atau tidak dipilih merupakan hal yang lumrah. Namun, bukan berarti yang tidak terpilih tidak memiliki kesempatan untuk memajukan bangsa dan negara.
“Berjuang dalam membangun bangsa dan negara tidak harus selalu dilakukan di dalam struktur negara, cita-cita itu dapat dilakukan dengan banyak cara,” jelas Sandi pada video yang diunggah Minggu (30/6) malam.
Ia memastikan, partainya akan menjadi mitra pemerintah. Tetapi dalam hal penyeimbang yakni untuk mengawasi dan mengkritik setiap kebijakan yang pemerintah ambil.
“Bila demokrasi ingin sehat harus ada perimbangan, antara yang menjalankan pemerintahan dan yang mengontrol pemerintahan,” ungkapnya.
Kata Sandi, pilihan tersebut bukan berarti pihaknya tidak mau bersama-sama pemerintahan Jokowi membangun bangsa, tetapi justru itulah yang dibutuhkan untuk negara saat ini.
“Bila ada saling check saling mengingatkan maka insyaallah akan jalan baik dan makmur,” ungkapnya.
Oleh karenanya, Sandi meminta seluruh komponen bangsa untuk bersatu dan bekerjasama serta bahu membahu dalam memajukan bangsa Indonesia.
“Perbedaan pilihan politik tidak harus membuat kita bermusuhan. Kekecewaan pada diri kita oleh sebab apapun tidak harus membuat kita berhenti berjuang bagi kepentingan bangsa dan negara,” tandasnya.
Seperti dikutip kompas.com Komisi Pemilihan Umum ( KPU) akan menetapkan Joko Widodo dan Ma'ruf Amin sebagai presiden dan wakil presiden terpilih hari ini, Minggu (30/6).
Penetapan akan dilakukan melalui rapat pleno terbuka di kantor KPU, Jalan Imam Bonjol, Jakarta.
"Kami akan selenggarakan rapat pleno terbuka penetapan paslon terpilih pada hari Minggu tanggal 30 Juni di kantor KPU RI pukul 15.30 WIB," kata Ketua KPU Arief Budiman dalam konferensi pers di kantor KPU, Menteng, Jakarta Pusat, Kamis (27/6).
Keputusan ini dibuat setelah Mahkamah Konstitusi memutuskan untuk menolak permohonan pasangan calon presiden dan wapres nomor urut 02 Prabowo-Sandiaga.
Adapun dalam rapat pleno hari ini, KPU mengundang kedua pasangan calon. Masing-masing kubu diberikan 20 undangan oleh KPU. KPU juga akan mengundang Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) dan Dewan Kehormatan Penyelenggaraan Pemilu (DKPP) untuk turut hadir.
Selain itu, diundang pula kementerian dan lembaga terkait seperti Kementerian Sekretaris Negara (Kemensesneg), Mahkamah Agung (MA), DPR, MPR, MK, TNI/Polri, Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri), hingga Kementerian Luar Negeri (Kemenlu).
Sandiaga Tak Ucapkan Selamat
Sejumlah awak media meminta Sandiaga Uno untuk ucapkan selamat kepada pasangan calon presiden dan wakil presiden terpilih Jokowi-Maruf Amin.
"Pak, ucapan selamatnya pak ke Pak Jokowi?" kata para wartawan. Tak memberikan selamat, Sandiaga Uno justru tersenyum tipis dan menyinggung soal budaya barat.
Dikutip Tribun Jakarta.com peristiwa tersebut terekam di saluran YouTube TV One, pada Minggu (30/6).
Komisi Pemilihan Umum (KPU) diketahui menetapkan Jokowi-Maruf Amin sebagai calon presiden dan calon wakil presiden terpilih Pemilu 2019. Hal tersebut menyusul ditolaknya seluruh gugatan Prabowo-Sandiaga oleh Mahkamah Konstitusi (MK) pada Kamis (27/6).
Sandiaga Uno menjelaskan pihaknya sudah menghormati keputusan MK, di matanya hal tersebut jauh lebih terhormat dibanding sekedar ucapan selamat.
"Kami sudah menghormati keputusan MK kemarin. Dan ini sudah tingkatan yang paling tinggi. Kita hormati prosesnya," kata Sandiaga Uno.
Sambil tersenyum tipis, menurut Sandiaga Uno ucapan selamat serupa dengan budaya barat.
"Selamat-selamat itu kan kayak budaya barat ya. Di dalam kontestasi kita, kita tiap ketemu cipika cipiki, kita sering selama debat kemarin kita selalu mengucapkan kata-kata yang baik, jadi nggak ada masalah," tegas Sandiaga Uno.
Enggan mengucapkan selamat, Sandiaga Uno malah balik bertanya kepada awak media.
"Kalau kita mau selamat, selamat apa? Selamat kerja? Selamat menempuh hidup baru? Selamat apa?" tanyanya.
Ia menganggap mengucapkan selamat bukanlah budaya milik bangsa Indonesia. "Ini bukan budaya-budaya yang ke-Indonesia-an menurut saya," jelas Sandiaga Uno.
Sandiaga Uno kembali menegaskan menghormati keputusan MK jauh lebih tinggi maknanya dibandingkan ucapan selamat
"Kita sudah menghormati dan memberikan kesempatan, itu sudah jauh lebih tinggi maknanya." ujar Sandiaga Uno.
Sumber : Wartakota, Tribun