Novel Bamukmin
JAKARTA, SANCA NEWS.COM - Kepala Staf Presiden (KSP) Moeldoko tak sepakat Habib Rizieq Syihab jadi syarat rekonsiliasi dan menyarankan Imam besar FPI itu pulang sendiri ke Indonesia. Persaudaraan Alumni (PA) 212 meminta Moeldoko tak asal berkomentar.

"Saya berharap Moeldoko tabayun lah, jangan asal komentar jadi nggak tahu situasi kondisi yang sebenarnya," kata Ketua Media Center PA 212, Novel Bamukmin, kepada wartawan, Rabu (10/7).

Novel mengatakan kepulangan Habib Rizieq akan ditentukan oleh dirinya sendiri dan tim kuasa hukumnya.
Selain itu, Novel menghargai eks koordinator jubir BPN Prabowo Subianto-Sandiaga Uno, Dahnil Anzar Simanjuntak, yang mengaitkan proses rekonsiliasi dengan kepulangan Habib Rizieq.

"Adapun kepulangan HRS yang menentukan adalah beliau sendiri dengan tim kuasa hukumnya, adapun Dahnil Anzar sebagai orang beriman, bertakwa, sudah otomatis cinta kepada ulama yang istikamah sehingga Dahnil Anzar punya tanggung jawab moral sebagai kewajibannya membela ulama yang terzalimi," ujar Novel.

Dia menuturkan Habib Rizieq merupakan sosok yang sangat berpengaruh dalam perjuangan umat di Indonesia. Karena itu, menurut Novel, wajar jika banyak pihak yang ingin memulangkan Habib Rizieq dari Arab Saudi.

"Jadi bukan HRS yang minta, apalagi HRS sangat berpengaruh dan punya kontribusi besar dalam menentukan suara 02 yang sangat besar dan massa 02 yang bela agama Islam dan cinta ulama, maka semangat umat Islam, khususnya alumni 212, ingin sekali berjuang memulangkan HRS yang sampai saat ini masih menjadi korban pemerintahan yang berkuasa," tuturnya.

Sebelumnya, Moeldoko heran atas pernyataan membawa pulang Rizieq sebagai syarat rekonsiliasi. Dia pun menyarankan agar Rizieq pulang sendiri ke Indonesia.

"Pergi, pergi sendiri, kok kita ribut mau mulangin, kan gitu," kata Moeldoko saat ditemui di Istana Bogor, Selasa (9/7).

"Ya pulang sendiri saja, nggak beli tiket, baru gua beliin," lanjutnya.

Terkait jaminan hukum ke Rizieq ketika pulang ke Indonesia, Moeldoko menyerahkan sepenuhnya kepada Kapolri Jenderal Tito Karnavian.

"Ya saya tidak tepat bicara itu ya, mungkin Kapolri," tuturnya. (Dkn).




Label:

SN

{picture#} YOUR_PROFILE_DESCRIPTION {facebook#YOUR_SOCIAL_PROFILE_URL} {twitter#YOUR_SOCIAL_PROFILE_URL} {google#YOUR_SOCIAL_PROFILE_URL} {pinterest#YOUR_SOCIAL_PROFILE_URL} {youtube#YOUR_SOCIAL_PROFILE_URL} {instagram#YOUR_SOCIAL_PROFILE_URL}
Diberdayakan oleh Blogger.