Alta Lauren Gunawan. Polisi keturunan Indonesia
yang mendapat kehormatan sebagai perempuan pertama yang menjadi anggota divisi
iring-iringan motor Secret Service Amerika Serikat (AS). |
WASHINGTON DC, SANCA NEWS.COM - Namanya adalah Alta Lauren Gunawan. Dia merupakan
anggota Secret Service (Paspampres) Amerika Serikat (AS) Divisi Pengawalan
Motor.
Dia bakal menaiki motor
gede (moge) berbobot 498 kilogram, dan memastikan agenda kenegaraan Presiden
Donald Trump maupun Wakil Presiden Mike Pence berjalan lancar.
Alta menorehkan prestasi
tak saja sebagai perempuan pertama yang masuk ke dalam divisi elite Secret
Service itu. Dia juga warga Asia-Amerika pertama yang melakukannya.
Dalam wawancara dengan NBC
News pekan ini, Alta mengaku sebagai keturunan Indonesia. "Ayah saya 100
persen orang Indonesia," ujar perempuan 30 tahun itu.
Dia juga menyebut ibunya
merupakan warga keturunan. "Menjadi campuran adalah sesuatu yang luar
biasa. Saya bangga menjadi warga Asia-Amerika," katanya.
Alta merupakan satu dari
anggota terbaru unit berisi 14 orang, dan bertanggung jawab menghentikan lalu
lintas sehingga Presiden AS maupun pejabat negara lainnya bisa lewat.
Dia tumbuh di kota
berpopulasi 400 Neponset, Illinois, dan merupakan satu dari tiga bersaudara.
Dia mengaku mencintai motor sejak berusia 18 tahun.
Saat masih duduk di bangku
kuliah, teman-temannya sudah mempunyai motor. Dia pun tidak ingin ketinggalan
dan segera mengambil kursus mengendarai motor.
Segera dia mengaku jatuh
cinta dengan motor. "Sensasi kebebasan yang Anda rasakan ketika
menaikinya, tak bisa dibandingkan dengan hal lain," bebernya.
Adapun saat ditanya oleh
CNN mengapa dia memutuskan menjadi polisi, Alta menyebut sang kakek yang
disebut merupakan kepala polisi terpandang di Illinois.
Kecintaan pada motor dan
adrenalin membuatnya melangkah lebih jauh dengan mendaftar ke Secret Service,
badan keamanan berisi 7.000 orang agen khusus, polisi, hingga spesialis.
Alta kemudian didapuk
untuk mengendalikan Harley Davidson, motor logam murni yang mempunyai bobot
hingga tujuh kali dari dari berat badannya.
Dia mengisahkan pertama
kali gagal di seleksi dengan tingkat kesuksesan hanya 40 persen itu. Dia tak
hanya dituntut untuk piawai dalam menaiki moge itu.
Karena itu, dia belajar
meliuk-liuk melewati kerucut lalu lintas, menghindari rintangan, hingga
mempelajari "break and escape" dalam kecepatan tinggi.
Belum lagi bobot moge yang
membuatnya terjatuh beberapa kali. Namun setiap kali terjatuh, Alta mengaku dia
bakal berdiri lagi sambil tersenyum.
Setiap kali menjalani
pelatihan, Alta selalu berpikir dia harus melewati rintangan itu. "Kendala
ini tidak menghentikan saya untuk meneruskannya," tuturnya.
Untungnya dalam percobaan
kedua, dia berhasil, dan menjadi garda pertama untuk menjamin keselamatan
presiden, wakil presiden, maupun tamu negara lain.
Dia mengungkapkan menjadi
bagian dari tim iring-iringan motor tak semudah kelihatannya. Sebab, mereka
tidak saja dituntut untuk berkendara secara sempurna.
Namun juga harus
memperhatikan para pengguna jalan dan ancaman apa saja yang bisa ditimbulkan.
Karena itu, dia mengaku bangga bisa jadi bagian di dalamnya.
"Jelas merupakan
sebuah kehormatan untuk menjaga presiden. Tak setiap orang mampu melakukannya.
Tentu, posisi ini disertai dengan tanggung jawab dan kekuatan prima,"
paparnya
.
Daniel Chearney, Wakil
Kepala Cabang Misi Luar Negeri berkata dia sangat kagum dan bangga dengan Alta.
"Kami tak sabar melihat kiprah apalagi yang bisa ia tunjukkan,"
pujinya.
Sementara instruktur
latihan sekaligus rekan sejawatnya Brian Popiel menerangkan setiap kali mereka
bertugas, Alra selalu memberikan 120 persen kemampuan.