JAKARTA, SANCA NEWS.COM - Setiap wilayah di ibu kota DKI Jakarta dinilai memiliki potensi
unik untuk pengembangan budidaya berbagai jenis tanaman dengan sistem
penanaman minim lahan atau dikenal dengan sebutan hidroponik.
Kepala Dinas Ketahanan Pangan, Kelautan, dan Pertanian (KPKP) DKI
Jakarta, Darjamuni, Senin, menjelaskan pihaknya telah memetakan
potensi-potensi yang ada di setiap wilayah DKI Jakarta dalam kaitannya
dengan gerakan penghijauan melalui hidroponik.
"Berdasarkan pengalaman kami selama ini, tentunya setiap wilayah
memiliki karakter yang berbeda. Misalnya di daerah Taman Sari, Jakarta
Barat, kami mengembangkan tumbuhan Kale untuk sayuran dan obat penyakit
jantung serta osteoporosis. Kale ini cukup enak rasanya kalau dibuat
menjadi minuman smoothies," kata Darjamuni.
Berbeda dengan Jakarta Barat, lanjut Darjamuni, pihaknya mengembangkan
budidaya tanaman Pegagan di kawasan Pesanggrahan, Jakarta Selatan.
"Pegagan di Pesanggrahan bisa dibuat menjadi keripik atau bunga teh.
Khasiatnya sangat besar sebagai tanaman obat. Jadi intinya di setiap
wilayah kami sudah petakan berdasarkan jenis tumbuhan yang berkembang
dengan baik. Kami sesuaikan, jadi jangan dipaksakan semua wilayah harus
sama jenis tanamannya," kata Darjamuni.
Pemerintah Provinsi DKI Jakarta melalui Dinas KPKP memang sedang gencar melakukan program pertanian perkotaan (urban farming)
dengan konsep pembudidayaan tanaman sistem hidroponik. Beberapa program
di antaranya penghijauan gang-gang Jakarta, sistem hidroponik di area
taman Balai Kota, serta di area perkantoran instansi pemerintah lainnya. (Dkn).