Bupati Tanah Datar Irdinansyah Tarmizi/Ist
 


JAKARTA, SANCA NEWS.COM - Bupati Tanah Datar Provinsi Sumatera Barat, Irdinansyah Tarmizi, harus menggunakan bantuan tongkat untuk berjalan. Namun saat ia memberikan presentasi dalam acara Indonesia Development Forum (IDF) 2019 di JCC, Irdinansyah menolak untuk berbicara sambil duduk. Ia mencoba memaparkan program Tanah Datar dengan berdiri. "Pemimpin disabilitas bisa berprestasi," kata Irdinansyah saat menutup presentasinya pada 22 Juli 2019.

Irdinansyah memang beberapa tahun terakhir terpaksa mengenakan alat bantu untuk berjalan. Ada masalah di kakinya. "Dulu waktu muda, saya maniak olahraga. Saya ikut volleyball, badminton, sepak bola, tiada hari tanpa olahraga," katanya.

Sayang kesukaannya pada olahraga tidak dibarengi dengan asupan kalsium yang cukup. Akibatnya, ia mengalami masalah di bagian persendian kaki. "Nyeri sekali, tulang rawan saya hancur karena tulang dan tulang beradu," katanya.

Berbagai pengobatan dilakukan Irdinansyah. Dalam waktu dekat, Irdinansyah pun harus melakukan operasi di kakinya lagi. "Tapi masalah ini tidak menganggu saya memimpin Kabupaten Tanah Datar," katanya.

Bupati Tanah Datar Irdinansyah Tarmizi menjadi pembicara dalam acara Indonesia Development Forum di JCC Jakarta pada 22 Juli 2019.

Memang mobilitas Irdinansnyah berkurang, salah satunya, ia tidak bisa ke sawah. Namun ia tetap sibuk menjalankan berbagai programnya. Misalnya, Irdinansyah memiliki program Jaring Asmara Kenari alias Menjaring Aspirasi Masyarakat Sampai ke Nagari.

Dalam program ini, Irdinansyah menginap di rumah warga di salah satu desa Kabupaten Tanah Datar.

Ia biasanya datang ke desa itu sore hari, salat Maghrib, mengaji, hingga salat Isya bersama lalu melihat berbagai aktivitas masyarakatnya di malam hari. "Biasanya ada pertemuan ibu-ibu, ada latihan silat, ada pula latihan pidato adat menggunakan Bahasa Minang," katanya.

Malamnya, mereka akan istirahat dan bangun untuk salat Subuh berjamaah. Lalu ramai-ramai keliling desa. Irdinansyah berusaha melihat kondisi kehidupan masyarakatnya. Dari pantauannya itu, ternyata ada warga yang memiliki rumah yang rusak, atau irigasi tidak jalan, jalanan desa yang rusak hingga mengalami masalah administrasi kependudukan.

Salah satu pengalaman yang diingat Irdinansyah adalah ketika pagi-pagi ia harus mengitari desa dengan motor menuju sebuah rumah yang hanya ditinggali seorang nenek. Tiba-tiba ada jalan yang perlu dilewatinya, namun motor tidak bisa melaju. "Terpaksa jalan kaki dan itu sangat memakan energi juga. Sesampainya di rumah ibu itu, saya dipaksa makan. Saya memang dari pagi pagi belum makan, lapar juga di sana," katanya mengingat pengalamannya itu.

Kondisi fisik memang tidak membatasinya berprestasi. Pada Mei 2019, Pemerintah Kabupaten Tanah Datar meraih peringkat pertama dari 415 kabupaten se-Indonesia pada Penghargaan Pembangunan Daerah Nasional kategori perencanaan dan pencapaian tingkat kabupaten. Irdinansyah mengatakan salah satu prestasi daerahnya adalah fokus pada peningkatan sumber daya manusia. (Dkn)


Label:

SancaNews

{picture#} YOUR_PROFILE_DESCRIPTION {facebook#YOUR_SOCIAL_PROFILE_URL} {twitter#YOUR_SOCIAL_PROFILE_URL} {google#YOUR_SOCIAL_PROFILE_URL} {pinterest#YOUR_SOCIAL_PROFILE_URL} {youtube#YOUR_SOCIAL_PROFILE_URL} {instagram#YOUR_SOCIAL_PROFILE_URL}
Diberdayakan oleh Blogger.