Sejumlah petugas memperbaiki pipa air minum milik PT PAM Lyonnaise Jaya (Palyja) yang bocor di Jl. Kebon Sirih, Menteng, Jakarta Pusat, Senin (8/10). |
JAKARTA, SANCA NEWS.COM - PT PAM Jaya masih memetakan wilayah
di Jakarta yang mengalami krisis air minum. Direktur Utama PAM Jaya Priyatno
Bambang Hernowo menyatakan kesulitan mengakses air bersih mayoritas terjadi di
Jakarta Barat dan Jakarta Utara.
"Kenapa kami bilang daerah barat dan utara karena secara
ketersediaan air tanah itu sudah tidak memungkinkan," kata Bambang saat
ditemui di Gedung DPRD DKI, Jakarta Pusat, Selasa, 18 Juni 2019.
Bambang menyebut di barat dan utara Ibu Kota paling banyak
terjadi penurunan tanah. Sebab, terjadi ekstraksi tanah yang berlebihan. PAM
Jaya, kata dia, juga belum membuat jaringan air bersih di dua kota itu.
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menyebut penyedotan air
tanah oleh masyarakat menjadi salah satu penyebab penurunan permukaan tanah di
Ibu Kota. Menurut Anies, warga yang tak memiliki akses pipa air bersih memilih
menyedot air tanah untuk mencukupi kebutuhan airnya.
Karena itu, pemerintah DKI berencana menyalurkan air minum.
Penyaluran ini difokuskan untuk warga di wilayah-wilayah yang sulit mengakses
air bersih.
Menurut Bambang, penyaluran air bersih dilakukan oleh Dinas
Sumber Daya Air (SDA) DKI. Sementara PAM Jaya bertugas memetakan titik-titik
mana saja yang krisis air bersih. "Pak gubernur minta 2020 sudah
tersalurkan. Jadi perencanaannya sudah dari sekarang," ujarnya.
Peneliti Universitas Indonesia (UI) Syamsu Rosyid juga
menyatakan permukaan tanah turun 11 sentimeter per tahun di Jakarta Utara.
Temuan itu diperoleh berdasarkan hasil penelitian mikro gravitasi empat dimensi
(4D) antara 2014 dan 2018.
Pada 2010, pengkampanye Tambang Eksekutif Nasional Wahana
Lingkungan Hidup Indonesia (WALHI) Pius Ginting juga menyatakan potensi paling
besar untuk tanah ambles terletak di Jakarta Utara dan sebagian Jakarta Barat
yang mendekati laut. Tanah di kawasan ini beban dan penyerapan air tanahnya
berlebihan karena digunakan sebagai air minum. (Dkn).