Padang(SUMBAR).SNews - Pemerintah Kota Padang menggelar Upacara Peringatan Hari Bela Negara tahun 2018 di Lapangan Imam Bonjol, Rabu (19/12/2018).
Selain dihadiri ASN, upacara ini juga dihadiri, unsur Forkopimda Padang, sejumlah personil TNI dan kepolisian, ormas, generasi muda dan para legiun veteran RI serta unsur terkait lainnya di Kota Padang. Wali Kota Padang Mahyeldi bertindak sebagai pembina upacara menyampaikan amanat tertulis Presiden RI.
Ia menyebutkan, peringatan 'Hari Bela Negara' merupakan penegasan bahwa bela negara sejak dulu telah memiliki konteks yang sangat luas. Bela negara tidak dapat hanya dilakukan dengan kekuatan fisik dan senjata semata, namun harus dilakukan melalui beragam upaya dan profesi.
"Segenap aparatur negara, baik sipil maupun militer yang tengah berjuang melakukan tugasnya di seluruh pelosok Tanah Air ini, sesungguhnya sedang melakukan bela negara. Merekalah yang telah membuat Republik ini bisa tetap eksis untuk hadir melayani rakyat sampai saat ini dan seterusnya," sebut wali kota membacakan sambutan Presiden.
Dilanjutkan, hal ini sekali lagi menegaskan bahwa bela negara adalah kerjasama segenap elemen bangsa dan negara, bukan hanya pemerintah, apalagi sekedar 'nomenklatur' program instansi atau satuan kerja tertentu saja.
"Bela negara terutama adalah wadah dan peran dan kontribusi segenap komponen masyarakat. Dunia usaha, dunia pendidikan, media, hingga tokoh pemuda dan tokoh agama semua bisa dan wajib ikut serta sesuai dengan bidang dan profesi masing-masing," katanya.
Kemudian sebut wako lagi, sebagai sebuah contoh, di tengah banyaknya tantangan yang melintas batas ideologi, politik, ekonomi, sosial, budaya dan pertahanan keamanan sosial, seperti diketahui bangsa lain telah semakin jauh memasuki era robotik.
"Alhamdulillah, tahun ini negara kita sudah memulai langkah dengan merampungkan 'roadmap' industri 4.0. Dimana ditegaskan roadmap ini pun dapat dianggap sebagai manifestasi bela negara, karena mengakselerasi kesiapan rakyat menghadapi era robotik. Yaitunya era dimana ratusan ribu jenis pekerjaan manual akan digantikan oleh tekonologi disruptif," Mahyeldi membacakan lagi.
Terakhir disampaikan wako lagi, pada momentum Hari Bela Negara Presiden juga mengimbau seluruh warga negara Republik Indonesia untuk menginsyafi kembali kemerdekaan bangsa dan negara yang telah dianugerahkan tuhan yang maha esa sebagai modal dasar kerja bangsa di segala bidang.
"Mari kita syukuri bersama keberadaan ratusan suku bangsa, bahasa, adat istiadat, beragam agama dan kepercayaan di dalam wadah NKRI yang membentang lebih dari seperdelapan khatulistiwa. Untuk itu, kepada semua elemen bangsa mari kita wujudkan rasa syukur atas anugerah kemerdekaaan dan persatuan kita dengan aksi nasional bela negara di berbagai bidang.
"Karean tugas bela negara tentulah bukan tugas yang ringan seiring makin kompleksnya tantangan yang sedang dan akan dihadapi ke depan. Namun melalui sinergi antar semua elemen bangsa Indonesia, akan mampu membawa Indonesia menjadi negara yang berdaulat, mandiri, adil dan makmur serta berkepribadian dalam kebudayaan,' tutup Mahyeldi mengakhiri pembacaan amanat tertulis Presiden RI.
# SN-001 | Humas