Jombang(JATIM).BM- Gubernur Jawa Timur, Dr. H. Soekarwo-yang akrab disapa Pakde Karwo, mendampingi kunjungan kerja Presiden Republik Indonesia, Ir. H. Joko Widodo dalam rangka silaturahmi dengan keluarga besar Pondok Pesantren Bahrul Ulum, Tambakberas, Jombang, Jawa Timur, Selasa (18/12) malam.

Dalam sambutannya, Presiden Jokowi-sapaan akrab Presiden RI mengajak para santri untuk berani berwirausaha. Alasannya, saat ini pemerintah memiliki berbagai program unggulan yang menyentuh rakyat kecil, salah satunya adalah Bank Wakaf Mikro. Bank ini dapat dimanfaatkan oleh masyarakat yang tidak bisa mengakses modal di bank konvensional, karena terhambat persoalan jaminan atau agunan.

Keunggulan lainnya dari Bank Wakaf Mikro, lanjut Presiden Jokowi, adalah biaya administrasi yang lebih kecil dibandingkan dengan bank konvensional. “Biaya admin sangat kecil, hanya tiga persen saja. Kemudian, semua pinjaman juga diatur, mulai Rp. 1 jutaan, dan ini tanpa jaminan. Jika pengembalian pinjamannya lancar, maka uang pinjaman bisa di top up” lanjutnya.

Keunggulan-keunggulan itu, lanjut presiden kelahiran Surakarta ini, dapat dimanfaatkan para santri untuk memulai atau merintis usaha kecil. Menurutnya, usaha kecil lebih tahan banting dan survive saat terjadi gejolak ekonomi. Orang nomor satu di Indonesia ini pun lantas mencontohkan anak-anaknya yang telah memulai bisnis dari nol, mulai dari jualan martabak, hingga pisang.

“Jangan takut untuk memulai usaha kecil, nanti pasti bisa berkembang. Dengan memanfaatkan Bank Wakaf Mikro, nanti akan kita evaluasi dan dikembangkan. Alhamdulillah, nasabah Bank Wakaf Mikro di Pondok Bahrul Ulum saat ini sudah ada sekitar 300 orang. Manfaatkanlah bank ini sebaik mungkin” katanya.

Dalam kesempatan ini, Presiden Jokowi juga menyampaikan perkembangan penggodokan RUU Pesantren yang masih diproses. Salah satu isi dari UU ini adalah menyangkut kesetaraan pendidikan untuk beberapa unit pesantren. Kemudian melalui UU ini pula, kejelasan hukum di tiap-tiap pesantren juga bakal lebih terang.

“Dengan adanya kejelasan status hukum, maka bantuan keuangan dari APBN akan lebih mudah mengakses pesantren,” katanya.

Dalam sambutannya, Ketua Alumni Ponpes Bahrul Ulum Tambakberas Fatkhul Huda mengatakan, acara ini bertujuan untuk mempererat tali silaturahim antara alumni, di samping itu juga untuk menyatukan visi dan langkah dalam membangun agama, bangsa dan negara, baik untuk saat ini, besok, dan di masa depan.  

Ketua Alumni Fatkhul juga mengapresiasi berbagai program dan  kebijakan pro rakyat yang telah dilakukan oleh pemerintah. Diantaranya adalah bantuan Program Keluarga Harapan (PKH), dimana jumlah penerima manfaat program ini terus meningkat. Jika sebelumnya program PKH hanya menyasar 3,5 juta penerima, maka di tahun 2019 menjadi 10 juta penerima. Kemudian anggarannya pun bertambah, dari Rp 19 triliun meningkat menjadi Rp 34 trilliun di tahun 2019.

Hadir dalam kesempatan ini, , Wakil Ketua MPR RI, Muhaimin Iskandar, Menteri Agama, Lukman Hakim, Bupati Jombang, Mundjidah Wahab, dan pimpinan Ponpes Bahrul Ulum, Jombang, Nyai Mahfudzah Ali Ubaid. 



# SN-001 | humasjatim:adit
Label:

SancaNews

{picture#} YOUR_PROFILE_DESCRIPTION {facebook#YOUR_SOCIAL_PROFILE_URL} {twitter#YOUR_SOCIAL_PROFILE_URL} {google#YOUR_SOCIAL_PROFILE_URL} {pinterest#YOUR_SOCIAL_PROFILE_URL} {youtube#YOUR_SOCIAL_PROFILE_URL} {instagram#YOUR_SOCIAL_PROFILE_URL}
Diberdayakan oleh Blogger.